Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono mewakili Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapreasiasi pemerintah Bali atas kesediaan dan keramahannya menjadi tuan rumah Agriculture Ministers Meeting 2022.
Tak dapat dipungkiri saat ini dinamika kondisi perekonomian global masih bergejolak, diantaranya disebabkan karena pandemi covid-19, perubahan iklim dan inflasi global yang berdampak pada ancaman ketahanan pangan dan turunnya pendapatan petani.
"Menyikapi permasalahan global tersebut, Indonesia tentunya tidak tinggal diam, terus berupaya salah satunya telah menerapkan sistem Climate Smart Agriculture (CSA) berbasis kearifan lokal untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," ujar Kasdi.
Kasdi menjelaskan, Subak yang merupakan organisasi masyarakat adat Bali dalam mengelola irigasi berlandaskan filosofi Tri Hita Karana yaitu keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Harmonisasi kehidupan inilah yang menjadi kunci utama lestarinya budaya subak di Pulau Dewata, Bali.
"Maka dari itu, untuk lokasi field trip yang dikunjungi saat ini adalah Subak Jatiluwih, berlokasi di Kabupaten Tabanan, sekitar 61 km dari Jimbaran. Subak Jatiluwih memiliki 3 subsistem yang memiliki hubungan timbal balik dan hubungan keseimbangan dengan lingkungannya yaitu subsistem budidaya (pola pikir, norma dan nilai), subsistem sosial (ekonomi), dan subsistem kebendaan (mencakup teknologi)," jelasnya.
Kasdi menambahkan, Adapun pengelolaan Subak Jatiluwih menggunakan sistem pertanian berkelanjutan secara holistik seperti pembagian air secara adil dan merata untuk antisipasi kekeringan dan perubahan iklim yang sulit diprediksi.
Selain itu, Lanjut Kasdi, Subak Jatiluwih juga telah ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO sejak 6 Juli 2012. Bentangan terasering lahan padi di Subak Jatiluwih dari area perbukitan hingga lembah terkenal sebagai destinasi wisata global yang menyuguhkan keindahan serta ketenangan alam Bali.
"Terakhir, dengan bangga kami menunjukkan kepada semua delegasi sebuah sistem Subak Jatiluwih sebagai representative sistem pertanian Indonesia berkelanjutan melalui harmonisasi teknologi dan kearifan lokal dalam sistem CSA secara holistik," ujarnya.
Pertemuan AMM G20 tersebut dihadiri secara fisik dan virtual oleh 188 delegasi asing (168 hadir fisik), yang merupakan perwakilan seluruh anggota G20, 7 negara undangan, serta 8 organisasi internasional.
Baca Juga: Mentan: Program JUT Dorong Sektor Pertanian Berkembang Pesat
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?