Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit menyentil keberadaan sejumlah perusahaan besar baik di daerah maupun kota-kota besar yang tak memperhatikan lingkungan sekitarnya, sehingga terlihat kumuh dan terkesan miskin.
"Jangan sampai ada perusahaan besar di satu daerah pabriknya kelihatan tinggi dan besar, (tapi) lingkungannya miskin, hati-hati," kata Jokowi dalam acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Jokowi pun mewanti-wanti perusahaan-perusahaan besar tersebut untuk melakukan pembinaan terhadap lingkungan di sekitar wilayah operasi, sehingga dampak yang dirasakan masyarakat sekitar atas keberadaan pabrik tersebut benar dirasakan manfaatnya.
"Bina lingkungan itu sangat penting, warung-warungnya kumuh, kenapa tidak seperti yang di depan tadi? Ada pembinaan warung-warung sehingga penataan barangnya baik, packaging dari produk-produk yang ada juga didampingi, ini yang kita harapkan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, kemitraan ini sangat penting dilakukan karena diakui Jokowi pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk memajukan para pelaku usaha kecil.
"Ada tadi madu. Biasanya dimasukkan botol, dijual di pasar-pasar, tapi dengan packaging yang bagus, dengan branding nama yang baik, pasti harganya akan naik," ungkapnya Jokowi.
Untuk itu, dirinya berharap bahwa akan lebih banyak lagi perusahaan besar yang melakukan kemitraan dengan para pelaku usah kecil, sehingga kolaborasi ini bisa meningkatkan nilai jual bagi para UMKM.
"Sentuhan-sentuhan seperti itu yang kita harapkan dan marketnya kalau bisa pasarnya tidak hanya pasar lokal, tidak hanya pasar domestik, tapi bisa dibawa untuk pasar ekspor. Ini yang kita harapkan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA