Suara.com - Presiden Jokowi mengaku menerima laporan menkeu Sri Mulyani yang saat ini tengah berada di Washington DC terkait memburuknya perekonomian global dengan banyaknya negara yang mengajukan bantuan keuangan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Tadi pagi saya mendapatkan telpon dari Menteri Keuangan dari Washington DC. Beliau menyampaikan sudah 28 negara antre masuk sebagai pasien IMF," kata Presiden Jokowi, dalam Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (Piveri) Tahun 2022.Selasa (11/10/2022).
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengatakan, saat ini ada 66 negara pada posisi rentan untuk kolaps akibat situasi global yang tidak mudah dan sulit diprediksi.
"Lembaga-lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps. Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan. Artinya ada krisis pangan," kata Presiden Jokowi.
Namun demikian, ia mengatakan, Indonesia terus berupaya memperbaiki fundamental ekonomi domestik dan reformasi birokrasi di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi.
Perbaikan fundamental dan reformasi birokrasi itu sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan telah membuahkan hasil. Maka dari itu, kata Presiden, Indonesia berhasil meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen di kuartal II 2022.
"Pertumbuhan ekonomi termasuk yang terbaik di dunia karena hal-hal yang fundamental reformasi struktural reformasi birokrasi terus kita jalankan meskipun pandemi," ujar dia.
Sebelumnya Presiden Jokowi memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 akan lebih baik dibanding pencapaian di kuartal II 2022 yang sebesar 5,44 persen.
Turut hadir dalam pembukaan Kongres XII LVRI dan Munas XI Piveri yakni Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowi Subianto, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan para pejabat lainnya.
Baca Juga: Jokowi: 70 Persen Pendapatan Freeport Sudah Menjadi Milik Indonesia
Berita Terkait
-
Jokowi Ingatkan Presiden Selanjutnya untuk Stop Ekspor Bahan Mentah
-
Jokowi Minta Pj Gubernur Jakarta Atasi Banjir dan Kemacetan, Rocky Gerung: Sinyal Untuk Anies
-
Indonesia Hobi Impor Aspal, Jokowi Geram: Stop, Semuanya Harus dari Buton
-
Jaga Inflasi, Jokowi: Tak Ada Negara di Dunia yang Melakukan Seperti Kita
-
Jokowi: 70 Persen Pendapatan Freeport Sudah Menjadi Milik Indonesia
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025