Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pembengkakan biaya investasi atau cost overrun pada proyek kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih murah.
Lantaran itu, pembangunan proyek KCJB tersebut harus terus dilanjut agar cost overrun tidak membesar.
"Bahwa pemerintah dari China dan Indonesia bersama-bersama memenuhi cost structure, tetapi cost overrun itu kalau dihitung total masih lebih murah kalo dibangun hari ini," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut Erick, bengkaknya nilai investasi proyek KCJB itu juga karena, harga-harga bahan pembangunan proyek tersebut ikut mengalami kenaikan.
"Karena harga baja naiknya luar biasa, dan juga yang lain-lainnya juga naik. Itulah mengapa ini menjadi sebuah proyek yang genuine, proyek yang hasilnya valid, tinggal kita jaga secara ekonomi upscale," ucap dia.
Untuk diketahui, menurut data BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar. Adapun 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya sebesar atau overrun sebesar USD1.176.
Adapun, PMN yang diberikan sebesar Rp3,2 triliun yang akan diberikan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp 3,2 triliun kurang lebih," ungkap Kartika saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Warga Jawa Barat Bisa Usulkan Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pria yang akrab disapa Tiko ini memaparkan, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung akan ditanggung melalui pinjaman atau loan atau utang di perbankan dan sebagian PMN.
Sedangkan, loan tersebut dialokasikan untuk menyumbat 75% dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional (PSN) tersebut.
Sisanya, 25% dari total pembengkakan bakal ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT KAI (Persero).
"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667
-
Dompet Digital Jadi Senjata Utama Lawan Judi Online
-
IHSG Meroket di Level 8.700 Rabu Pagi, Saham SUPA ARA
-
Toba Pulp Lestari Buka Suara Soal Perintah Prabowo Lakukan Audit Total
-
Emas Hari Ini Turun Harga di Pegadaian, Galeri 24 Paling Murah
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya
-
6 Hak Keluarga Pensiunan PNS yang Meninggal Dunia
-
Adhi Karya Punya Bos Baru, Ini Sosoknya