Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak terlalu memengaruhi kondisi keuangan PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan (KPdP), cucu perusahaan dari PT Krakatau Steel. Sebagai perusahaan yang salah satu fokusnya pada perawatan, PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan juga tidak melakukan PHK di masa pandemi Covid-19.
“Meski dunia dilanda pandemi namun mesin-mesin yang ada di pabrik tetap memerlukan perawatan. Itu sebabnya kondisi keuangan PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi,” kata Direktur Utama PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan, Satrio Dwi Wibowo.
Satrio menambahkan, fokus bisnis PT KPdP awalnya adalah melakukan hilirisasi bagaimana produk baja PT Krakatau Steel mempunyai nilai tambah. Jadi, kata Satrio, PT Krakatau Steel tidak hanya menghasilkan plat baja tetapi bagaimana plat baja itu punya nilai tambah dan bukan sekadar raw material.
Selain itu, PT KPdP juga merawat semua mesin milik Krakatau Steel Group. Satrio memberi contoh, apabila ada mesin yang aus maka perawatannya dilakukan oleh PT KPdP.
“Perawatan itu dilakukan hanya dalam masa usia pakai. Apabila mesin tersebut masa usia pakainya sudah lewat maka PT KPdP akan menyarankan untuk membeli mesin baru. Karena, merawat mesin yang usia pakainya sudah lewat akan lebih mahal biayanya dibandingkan membeli mesin baru,” ungkap Satrio.
Selain melayani perusaahan yang tergabung di Krakatau Steel Group, PT KPdP juga melayani perusahaan lain. Contohnya, saat ini PT KPdP sedang mengerjakan proyek milik salah satu anak perusahaan Pelindo di Teluk Bayur.
“Jadi, kami yang awalnya adalah cost center sekarang sudah menjadi profit center bagi PT Krakatau Steel. PT KPdP juga ekspansi ke PT PLN melayani rayon Merak hingga Paiton. Alhamdulilah, kinerja PT KPdP pada 2021 lalu cukup memuaskan dari sisi finansial,” kata Satrio.
Pada akhir Maret 2022, PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) mengakuisisi 90% saham PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan (KPdP), anak usaha PT Krakatau Tirta Industri (KTI), perusahaan yang terafiliasi dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Setelahnya berlanjut pada akhir bulan Agustus 2022 sisa saham sebesar 10% yang semula dimiliki oleh PT Krakatau Engineering (KE) diakuisisi oleh PT Krakatau Daya Listrik (KDL).
Baca Juga: Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Ikut Seleksi Terbuka Dirjen Imigrasi non ASN
Pengalihan kepemilikan saham PT KPdP dari KTI dan KE sekaligus penataan struktur bisnis di bawah grup Krakatau Steel dan memperkuat sinergi perusahaan.
Pasca transaksi, kepemilikan saham di PT KPdP menjadi KBK 90% dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) 10% dari sebelumnya KTI 90% dan KE 10%.
PT KPdP memiliki kemampuan engineering, procurement dan construction pada beberapa proyek industri. Akuisisi yang dilakukan PT Krakatau Baja Konstruksi terhadap 90 persen saham PT KTI di PT KPdP diyakini bisa meningkatkan keuangan PT Krakatau Steel secara konsolidasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?