Suara.com - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo, menyatakan bersyukur, meski di tengah tantangan pandemi Covid-19, realisasi penyaluran kredit tetap tinggi. Per 6 April 2022, realisasi penyaluran dana bergulir oleh Badan Layanan Umum (BLU) di bawah koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) ini mencapai Rp523,89 miliar.
"Sebenarnya di Triwulan I 2022, ancang-ancang kita harusnya lebih tinggi, karena kita tahu bahwa di Triwulan II itu berat, karena ada Ramadhan dan Idul Fitri yang liburnya panjang. Ternyata pada Februari, Covid-19 jenis Omicron tinggi, baik secara internal, sehingga PPKM jadi terbatas lagi. Namun alhamdulillah, kita masih bisa achive," ujar Supomo, dalam acara Berkah Ramadan yang digelar di kantornya, Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Jumlah penyaluran kredit LPDB melewati target yang ditetapkan Kemenkeu, yaitu sebesar Rp450 miliar untuk triwulan I 2022. Secara total, target penyaluran pembiayaan dana bergulir oleh LPDB sampai akhir tahun sebesar Rp1,8 triliun.
Menurut Supomo, realisasi penyaluran itu porsi syariah dan konvensional hampir berimbang. Penyaluran dana bergulir dengan pola syariah mencapai Rp217,82 miliar dengan jumlah mitra sebanyak 20 unit, sedangkan dengan pola konvensional mencapai Rp306,07 miliar dengan jumlah mitra 39 unit.
Menurutnya, geliat penyaluran dana bergulir syariah salah satunya ditopang oleh adanya Koperasi Pesantren (Kopontren), yang saat ini mulai menjamur di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan salah satu role model Kopontren yang sukses menjalankan usaha produktifnya adalah Pesantren Al-Itifaq di Bandung dan Pesantren An-Nur di Malang Jawa Timur.
Kedua pesantren ini memiliki unit usaha produktif yang dikelola melalui Koperasi dan bermitra dengan LPDB-KUMKM.
"Kalau pola syariah kurang lebih pagunya 50 persen dari total portofolio kita. Namun saat ini penyaluran ke pesantren baru sekitar 20 persen dan yang lainnya non pesantren sekitar 30 persen seperti ke KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah), serta BMT (Baitul Maal wa Tamwil)," sambung Supomo.
Perkuat Manajemen Internal
Ke depan, Supomo yakin, penyaluran dana bergulir untuk koperasi akan mencapai target yang ditetapkan. Untuk mengejar target itu, direksi LPDB-KUMKM terus memperkuat menejemen di internalnya dan terus menjaga kekompakan antara direksi dan stafnya.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Dorong Peningkatan Pembiayaan dengan Prinsip Syariah di Pondok Pesantren
Salah satu penguatan yang dilakukan adalah dengan menetapkan Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM yang saat ini dijabat oleh Oetje Koesoema Prasetia. Sebelumnya jabatan ini dipegang oleh Jaenal Aripin yang kini kembali ke dunia akademis.
Supomo percaya, jajaran direksi yang baru akan menambah daya dobrak kinerja LPDB-KUMKM. Terlebih dengan background di sektor finansial yang sebelumnya berkecimpung lama, Supomo optimis bergabungnya Oetje Koesoema Prasetia di jajaran direksi akan mampu mengakselerasi penyaluran dana bergulir.
"Di Ramadhan ini kita ada power baru dengam kehadiran pak Oetje. Semoga dengan adanya tambahan power ini kekuatan LPDB-KUMKM semakin utuh. Sebab kita tahu Pak Oetje ini sudah malang melintang di sektor finansial," pungkas Supomo.
Sementara itu, Oetje Koesoema Prasetia mengaku senang dapat bergabung dalam keluarga besar LPDB-KUMKM. Dia bertekad untuk bekerja maksimal sehingga target-target kinerja yang sebelumnya ditetapkan dapat dicapai dengan tanpa kendala yang berarti.
"Semoga kita bersama bisa memberikan kinerja terbaik dan maksimal. Mohon dukungan penuh dari smua pihak untuk mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan," tuturnya.
Sekadar informasi tambahan, acara Berkah Ramadhan yang digelar LPDB-KUMKM ini juga dilakukan penyerahan santunan secara simbolis kepada anak yatim - piatu dan kaum dhuafa yang berada di sekitar kantor. Santunan ini diharapkan bisa membantu mengurangi beban mereka.
Berita Terkait
-
LPDB-KUMKM Dukung Pengembangan Komoditas Pertanian di Kabupaten Batu Bara
-
Selama Pandemi COVID-19 Belum Usai, Masyarakat Diharapkan Tak Abai dengan Penyakit Komorbid
-
Pandemi COVID-19 Membuat Masyarakat Melek Teknologi, Pengguna Telemedik Bertambah 44,1 Persen
-
Meski Pandemi, Rumah Mewah Laris Manis Diburu Konsumen
-
Punya Potensi Tinggi, LPDB-KUMKM Siap Tingkatkan Penyaluran Dana Bergulir di Kabupaten Garut
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra