Suara.com - Dalam rangka mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar naik kelas, BUMN percetakan uang nasional Perum Peruri mengadakan program Digital Entrepreneur Academy.
Program tersebut merupakan inkubasi, pembinaan dan pendampingan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitasnya dalam menghadapi era industri 4.0.
"Program inkubasi, pembinaan dan pendampingan bagi UMKM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta kapabilitas UMKM dalam menghadapi era industri 4.0," kata Ratih Sukma Pratiwi, Kepala Biro Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Peruri dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Program ini diikuti oleh 25 UMKM yang bergerak di bidang food, fashion dan craft/kerajinan. Selama 10 pekan, para peserta telah dibekali pengetahuan secara intensif untuk mengembangkan usahanya. Ke depan, seluruh UMKM akan didampingi untuk dipantau perkembangannya terutama untuk mengukur efektivitas hasil inkubasi.
Rangkaian program telah dilakukan secara intensif dan berkelanjutan dengan didampingi oleh narasumber dan tim fasilitator UMKM professional untuk mengakselerasi pemenuhan naik kelas.
"Hasil penilaian di lapangan, para peserta memiliki komitmen yang tinggi, aktif, antusias dan saling memberi semangat untuk sama-sama bisa naik kelas terlihat dari progress implementasi yang dilakukan selama mengikuti program," papar Ratih.
Dalam acara ini, Peruri menganugerahkan lima UMKM terbaik kepada peserta yang telah mengikuti proses inkubasi dengan baik serta progress peningkatan omzet yang signifikan dan dua UMKM terfavorit. Kelima UMKM terbaik masing-masing diberikan reward berupa fasilitas pendirian CV, Sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Sertifikat Halal dan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena menyerap tidak kurang dari 95 persen tenaga kerja di Indonesia, sehingga kami merasa perlu memberikan pendampingan dan pembinaan agar UMKM terus maju dan naik kelas," kata Ratih.
Ratih menyebut dukungan Peruri ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang selaras dengan Sustainable Development Goals nomor delapan yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Digitalisasi Jadi Kunci Hambatan Akses Pasar Pelaku UMKM
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat
-
IHSG Perkasa di Sesi I, Diprediksi Sentuh Level Ini
-
Usai Himbara, Giliran Bank Jakarta Kebagian Dana Purbaya Rp 10-20 Triliun
-
Begini Penjelasan Pakar Energi Soal Kandungan Etanol pada BBM Murni
-
IESR: Penguatan SDM Jadi Kunci Transformasi Sektor Energi Nasional
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Gubernur Bank Indonesia Sebut Tiga Pilar Bangun Ekonomi Syariah, Apa Saja?