Suara.com - Masyarakat mengeluhkan rencana Pemerintah yang akan menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung selama puncak KTT G20 yaitu 15-16 November 2022.
Salah satunya diungkapkan pemulung bernama Omar Brii (60) yang mengaku sempat mendengar informasi soal penutupan sementara TPA Suwung.
"Bisa rugi karena tidak dapat mengumpulkan barang. Sehari paling tidak dapat empat karung bisa dapat bersih Rp70 ribu," kata dia dikutip dari Antara.
Pemulung yang mencari nafkah selama 13 tahun dari pagi ke sore di TPA Suwung itu mengaku sejauh ini tidak pernah ada penutupan di sana, terkecuali saat Hari Raya Nyepi.
Kata dia, apabila benar dilakukan penutupan selama dua hari maka sampah akan menumpuk di lokasi lain, sehingga itu menjadi jalan keluarnya, yaitu mencari nafkah di lokasi lain sementara.
Hal serupa disampaikan Ketut Karti (39), pemilik warung di tengah TPA Suwung itu mengaku khawatir apabila lokasi pembuangan ditutup maka dirinya tidak akan mendapat penghasilan di hari itu.
"Tidak bisa buka warung rugi, mungkin nanti cari lokasi lain jualan karena tutup setengah hari saja berefek," ujar pedagang asal Nusa Penida itu.
Perempuan yang sudah berjualan selama tiga tahun di TPA Suwung itu selama ini mencari nafkah sepenuhnya dari berjualan makanan dan minuman bagi pemulung dan pencari nafkah di sekitar sana, dengan penghasilan harian sekitar Rp200 ribu.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Pemkot Denpasar memutuskan menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung selama puncak KTT G20 yaitu 15-16 November 2022.
Baca Juga: Frekuensi Penerbangan China-Indonesia Bertambah Menjelang KTT G20
"Saat puncak G20 15-16 November, TPA Suwung sementara dua hari itu ditutup. Untuk sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat itu dimaksimalkan untuk ditangani TPS3R yang ada di masing-masing desa/kelurahan," kata Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar I Dewa Gede Rai.
Penutupan sementara TPA Suwung diklaim sesuai dengan arahan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bali Wayan Koster, di mana Pemkot Denpasar diharapkan untuk menciptakan kebersihan lingkungan, kenyamanan, serta kelancaran lalu lintas.
"Maksimalkan TPS3R yang ada seperti di kawasan Kreneng, yang terpenting kita imbau masyarakat sampahnya untuk tidak dikeluarkan dulu, sehingga tidak menimbulkan kesemrawutan atau kurang bagus pemandangannya," ujar Dewa Rai, Minggu (6/11/2022).
Selama dua hari, dipastikan tak ada aktivitas kendaraan pengangkut sampah menuju TPA Suwung, Dewa menyarankan agar masyarakat menahan pembuangan sampah apabila tidak begitu mendesak.
"Jadi ditahan dulu di rumah kalau tidak mendesak, setelah itu kita maksimalkan lagi pengangkutan, sambil nanti secara paralel dioperasikannya tiga TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yaitu Kertalangu, Tahura, dan Padangsambian," kata dia.
Saat ini ketiga TPST tersebut sedang dalam tahap penyelesaian dan uji coba, dengan harapan nantinya ketika seluruhnya siap maka TPA Suwung akan ditutup sepenuhnya.
Berita Terkait
-
Pemerintah Tutup TPA Suwung Selama KTT G20, Masyarakat Buang Sampah Kemana?
-
Jelang G20 Summit, Rektor dan Insinyur Teknik Industri Beri Masukan pada Satgas B20 untuk Transisi Energi Berkeadilan
-
Selama KTT G20, Pesawat Komersil Dilarang Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali
-
Dukung Pengamanan KTT G20 Bali, Pemkab Badung Serahkan Kendaraan Operasional untuk TNI/Polri
-
Frekuensi Penerbangan China-Indonesia Bertambah Menjelang KTT G20
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
ESDM: Meski Sudah Diuji BBM Bobibos Belum Tersertifikasi
-
Pupuk Indonesia Akan Revitalisasi 7 Pabrik Pupuk Tua, Cegah Pemborosan
-
Menteri Bahlil Kebut 18 Proyek Hilirisasi Energi, Target 2026 Jalan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
Industri Pindar Lokal Cari Pendanaan Investor ke Hong Kong
-
LPS : Program Penjaminan Polis, Instrumen Penting Tingkatkan Kepercayaan Publik
-
Kebutuhan Asuransi Makin Penting, Allianz Life Syariah Raup 120 Ribu Nasabah
-
Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI
-
HIPMI Soroti Dugaan Tekanan Kelompok Kepentingan di Industri Tekstil