Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. Sejak tahun 2013, total sudah 79 pasar tradisional dari anggaran Rp360 miliar yang digelontorkan Ganjar untuk merevitalisasi pasar tradisional di Jawa Tengah.
Menurut Ganjar, bantuan pembangunan dan revitalisasi itu muncul dari aspirasi yang diserap saat pertemuan rutin yang dilakukan Ganjar dengan kepala daerah dan masyarakat dalam musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
"Setiap musdes dan musrenbang, selalu muncul usulan untuk pembangunan semacam pasar desa, termasuk kantor desa. Pelan-pelan kita coba bantu satu per satu," ujar Ganjar, ditemui usai mengikuti Tour de Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Magelang.
Ganjar menjelaskan, untuk melindungi pedagang pasar dari harga sewa kios pasar yang tinggi, maka pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan oleh pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta.
Hal itu, kata Ganjar juga untuk menghindari gesekan antara pedagang pasar yang kerap saling rebut-rebutan kios jika harga sewanya ditentukan oleh investor.
"Khusus untuk pasar desa memang negara dan pemerintah harus terlibat. Kitalah yang harus membangun, karena kalo investor nanti orang berebut kios dan harganya ditentukan investor. Maka pasar-pasar apakah itu di desa, di level kabupaten kota memang lebih baik itu pemerintah yang mendorong," jelas Ganjar.
Untuk pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar menyebutkan tak pernah menargetkan jumlahnya. Jika suatu daerah mengajukan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar langsung menginstruksikan jajarannya untuk merealisasikan anggaran.
"Kalau kita sifatnya bantuan, maka tentu menunggu usulan dari kabupaten kota masing-masing, itulah yang kita bicarakan dengan DPRD. Kalo setiap kabupaten kota sudah cukup dan mampu, kita serahkan ke mereka. Kalo ngga, baru kita yang turun sehingga targetnya sesuai usulan," kata Ganjar.
Pada Rabu (2/11) kemarin, Ganjar juga meninjau revitalisasi Pasar Bawang Sengon di Kabupaten Brebes. Ganjar berharap dengan banyaknya revitalisasi pasar tradisional, para pedagang dan pembeli semakin nyaman dalam bertransaksi.
Sebagai informasi, dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, daerah yang paling banyak direvitalisasi pasar tradisionalnya yakni Kabupaten Wonosobo (11 pasar), Kabupaten Kudus (8 pasar) dan Kabupaten Blora (7 pasar).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar