Suara.com - Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menyambut baik hasil pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2022 yang tumbuh sebesar 5,7 persen.
Menguatnya perekonomian nasional juga ditunjukkan tingkat pertumbuhan kuartal III terhadap kuartal II-2022 yaitu sebesar 1,8 persen (qtq).
"Pencapaian ini perlu digarisbawahi mengingat ekspansi aktivitas perekonomian pada kuartal II sendiri sudah sangat kuat karena dorongan dari momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri," katanya di Jakarta pada Senin (7/11/2022).
Menurutnya dengan tingkat pertumbuhan tersebut, level Produk Domestik Bruto (PDB) nasional secara kumulatif sampai dengan kuartal III-2022 semakin melampaui level PDB prapandemi atau lebih tinggi 6,6 persen dari kumulatif triwulan I sampai III 2019.
Sementara itu laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih relatif tinggi sebesar 5,4 persen (yoy). Pencapaian ini sejalan dengan indikator konsumsi, termasuk rata-rata Indeks Penjualan Riil yang tumbuh 5,5 persen (yoy) pada triwulan III-2022.
Penguatan program perlindungan sosial pemerintah dalam meredam tekanan dari penyesuaian harga energi melalui peningkatan subsidi energi, Bantuan Subsidi Upah (BSU), Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta penyaluran bantuan melalui pemerintah daerah turut berperan dalam menjaga kesinambungan pemulihan daya beli masyarakat dan stabilitas harga pangan.
"Hal ini juga ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang tidak setinggi yang diperkirakan sebelumnya," katanya.
Secara tahunan, Kemenkeu memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan berada pada kisaran 5,0 hingga 5,3 persen.
Laju ekspansi perekonomian diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Indikator perekonomian terkini masih menunjukkan konsistensi ekspansi perekonomian, termasuk PMI Manufaktur nasional yang masih ekspansif, pertumbuhan konsumsi listrik oleh industri dan bisnis yang masih tinggi, serta tingkat inflasi yang mulai mereda.
Baca Juga: Jasa Kesehatan jadi Satu-satunya Sektor yang Tak Tumbuh Positif Pada Triwulan III 2022
Sementara dari sisi domestik, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di kuartal III di antaranya juga diakibatkan faktor dorongan dari basis pertumbuhan yang relatif rendah (low base-effect) akibat dari tingginya kasus varian Delta Covid-19 di kuartal III tahun 2021.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV diperkirakan akan moderat, terutama mempertimbangkan siklus perekonomian yang relatif melambat di akhir tahun setiap periodenya, serta high base-effect akibat fenomena pent-up demand pasca relaksasi PPKM Level IV di triwulan IV 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah