Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengakui adanya sedikit kenaikan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada September 2022. Tercatat, pada September 2022 kasus PHK 1.428 kasus atau naik dari angka PHK Maret 2022 yang sebesar 1.210 kasus.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro mengatakan, angka tersebut bisa berubah, karena masih dalam mediasi dengan semua pihak.
"Ini masih outstanding kasus yang sedang kami mediasi bersama seluruh mediator hubungan industrial di dinas ketenagakerjaan dan di Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya dalam konferensi pers virtual yang ditulis, Selasa (8/11/2022).
Sama dengan PHK, papar Indah, kasus mogok kerja juga mengalami peningkatan pada September 2022.
Tercatat, dari Maret ke September terjadi peningkatan mogok kerja menjadi 108 kasus. Padahal, pada Maret hanya terjadi 18 kasus mogok kerja.
"Untuk kasus mogok atau unjuk rasa, terjadi penurun pula dari sejak 2021 di unjuk rasa atau mogok 387 kasus menurun jadi 18 kasus saja di Maret 2022," ucap dia
Namun demikian, Indah menegaskan, angka kenaikan PHK itu jauh lebih rendah pada tahun 2020, di mana angka PHK hingga mencapai 9.000 kasus.
Menurut dia, gelombang PHK Pada tahun 2020 itu, imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat perusahaan kehilangan daya bisnisnya.
"Memang sampai September 2022 ini terjadi peningkatan tetapi belum terlalu signifikan dan ini masih kmi perjungkan bersama mediator-mediator HI untuk kita tahan laju atau peningkatan angka PHK tersebut," kata Indah.
Baca Juga: Dear Pengusaha, Ini Tips dari Kemenaker Agar Efisiensi Sehingga Tak Ada PHK
"Kemenaker bersama serikat pekerja, serikat buruh dan asosiasi pengusaha terus mengedepankan dialog untuk benar-benar mencegah PHK, dan PHK menjadi jalan yang paling akhir," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global