Suara.com - Menhub Budi Karya Sumadi meminta kepada seluruh jajaran dan pemangku kepentingan agar meningkatkan kualitas SDM sektor penerbangan.
“Beberapa saat yang lalu saya bertemu Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO), Mr. Salvatore Sciacchitano, yang memberi catatan bahwa Indonesia menjadi negara penting bagi dunia penerbangan, baik karena jangkauan yang luas, maupun dari aspek keselamatan dan keamanan. Ini menuntut kita untuk melakukannya dengan profesional,” kata Menhub dalam Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Standar Kompetensi Personel dalam Mendukung Pemulihan Industri Penerbangan.
Ia menambahkan, pemerintah sudah mendelegasikan sejumlah pelayanan konektivitas transportasi dengan operator transportasi baik BUMN maupun swasta. Sementara itu, pemerintah yang melakukan pengawasannya.
Hal ini, lanjut dia, sekaligus menuntut para operator memiliki kemampuan meningkatkan kualitas pelayanannya, menjaga aspek keselamatan dan keamanan, serta melakukan evaluasi perbaikan.
“Untuk itu, SDM menjadi hal yang penting. Bagaimana kita memberikan pelatihan-pelatihan untuk menambah pengetahuan mereka. Apakah itu petugas ATC, ground handling, kiranya perlu melakukan improvement. Bahkan dalam lembaga sertifikasi pun ada narasi dan pengetahuan baru yang diberikan,” ujar dia.
Ia juga berterima kasih kepada IABI yang telah menginisiasi kegiatan diskusi. Ia berharap, agenda ini memberikan wawasan dalam pemulihan industri penerbangan pascapandemi khususnya bandara.
Dalam kegiatan ini, Menhub juga menyaksikan penyerahan sertifikat lisensi lembaga sertifikasi profesi bandara Indonesia, yang diberikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat kepada Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) S. Rafi.
Selain itu juga dilakukan penyerahan sertifikat kompetensi dari LSP kepada asesi (peserta assessment).
Hadir pada kegiatan diskusi Plt Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, Ketua Umum IABI M. Iksan Tatang, Dirut Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, serta para anggota IABI.
Baca Juga: Pesawat Jatuh ke Danau di Tanzania, 19 Orang Tewas
Berita Terkait
-
Tinggal 2 Persen Lagi, Kabupaten Subang Komitmen Zero Stunting
-
G20 Ganggu Aktivitas Penerbangan ke Bali, Angkasa Pura I: Banyak Tamu VVIP
-
Menhub Tengah Berupaya Buat Harga Kendaraan Listrik Jadi Murah
-
Kementerian Perhubungan Inisiasi Touring Kendaraan Listrik Jakarta-Bali, Setelah Finish Lanjut Pameran
-
Pesawat Jatuh ke Danau di Tanzania, 19 Orang Tewas
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
ESDM Jamin Dalam 7 Hari ke Depan Tak Ada Kekosongan Stok BBM di SPBU Swasta
-
Rumah Tapak Masih Jadi Primadona, Gen Z dan Milenial Makin Aktif Cari Hunian
-
IHSG Sempat 'Kesenggol', tapi Pakar Bilang Masih Ada Sinyal Bangkit Hari Ini
-
BI Sebut Ekonomi Indonesia Hanya Sanggup Tumbuh 5,1 Persen Tahun Ini
-
Harga Emas Antam Naik Lagi, Ada 'Sihir' Kebijakan The Fed di Balik Harganya
-
MBG Tembus 300 Triliun, Cukup untuk Biaya Kuliah Gratis Bagi 288 Ribu Sarjana
-
Anggito Abimanyu Jadi Ketua, Daftar Susunan Terbaru Anggota Dewan Komisioner LPS
-
Pemda Kini Bisa Gunakan Penjaminan dalam Pengadaan Barang dan Jasa
-
Aman New York: Biaya Menginap Capai Rp 400 Juta, Ini Profil Hotel Elit di AS
-
Jangan Sampai Bokek! Ini Cara Ampuh Atur Keuangan Agar Tak Jadi Korban Ketidakpastian Ekonomi