Suara.com - Eropa Timur dan Tengah dipastikan akan kesulitan memenuhi kebutuhan minyak mereka dalam beberapa pekan ke depan usai pasokan pipa Druzhba dihentikan untuk sementara. Hal ini dikonfirmasi oleh operator di Hongaria dan Slovakia.
Kabar ini disampaikan usai adanya laporan ledakan di sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan Ukraina yang menimbulkan kewaspadaan di antara negara-negara NATO.
Perusahaan minyak dan gas MOL Hongaria mengatakan mitranya dari Ukraina memberi tahu perusahaan bahwa roket Rusia menghantam pembangkit listrik dekat perbatasan Belarusia yang menyediakan listrik untuk stasiun pompa, dan hal ini menyebabkan penghentian.
Transpetrol Slovakia juga turut mengkonfirmasi hal ini dengan menyampaikan alasan teknis dari Ukraina meski tak menyinggung serangan roket.
Jaringan pipa Druzhba berasal dari Rusia yang terbelah di Belarusia ke Ukraina, di mana ia terbelah lagi, memasok beberapa negara di Eropa Timur dan Tengah yang bergantung pada minyak tersebut, termasuk kilang di Hongaria, Slovakia, dan Republik Ceko yang terkurung daratan.
"Alasan penangguhan pasokan belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak Ukraina," kata Transpetrol dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka mengharapkan lebih banyak informasi tentang penyebab penutupan tersebut.
Sementara, operator saluran pipa Ceko, MERO, masih memastikan adanya gangguan dalam aliran minyak melalui jalur Druzhba, kata seorang juru bicara pada Selasa (15/11/2022).
Operator pipa Polandia PERN mengatakan pada Selasa (15/11/2022) malam bahwa minyak mengalir secara normal melalui bagian jalur Polandia.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengadakan pertemuan dewan pertahanan pada Selasa (15/11/2022) setelah pengiriman Druzhba ditangguhkan, kata kepala pers Orban kepada kantor berita negara MTI.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Rusia Diberitakan Serang Negara NATO Polandia, Tombol Perang Dunia Ketiga Pecah?
Monopoli pipa milik negara Rusia, Transneft, telah diberitahu oleh Ukraina bahwa pasokan ke Hongaria untuk sementara dihentikan, kata kantor berita RIA mengutip Transneft.
Harga minyak melonjak karena berita tersebut, dengan patokan Brent naik 0,8 persen pada hari itu.
Berita Terkait
-
Rudal Buatan Rusia Jatuh di Polandia, Rupiah Melemah
-
Biden: Rudal yang Hantam Polandia Kemungkinan Bukan Milik Rusia
-
Akhiri Perang Ukraina, PM Spanyol Desak Presiden China Xi Jinping Pengaruhi Vladimir Putin
-
Fakta-fakta Rudal Rusia Hantam Polandia: Joe Biden Rapat Darurat di Bali, NATO Sebut Insiden Tragis
-
BREAKING NEWS: Rusia Diberitakan Serang Negara NATO Polandia, Tombol Perang Dunia Ketiga Pecah?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun