Suara.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menampik adanya isu pemutusan hubungan kerja (PHK) puluhan ribu karyawan di industri tekstil, garmen, sepatu, dan otomotif.
Presiden KSPI, Said Iqbal menjelaskan, klaim tersebut diungkapkan setelah dirinya memeriksa kondisi di lapangan terkait isu PHK. Hasilnya, dia bilang memang tidak ada aksi PHK di sejumlah perusahaan.
"Jadi, Partai Buruh dan KSPI sudah mendalami fakta-fakta, tidak benar ada PHK 45 ribu lebih di sektor tekstil, garmen, sepatu. Saya sudah periksa tidak ada PHK, apalagi (sektor) otomotif," ujarnya dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Namun demikian, Said mengakui bahwa terdapat karyawan di industri tersebut yang dirumahkan. Akan tetapi, kebijakan itu belum tentu dalam artian PHK massal.
Di lain pihak, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne Patricia Sutanto justru menyebut, PHK terjadi di sejumlah perusahaan. Bahkan, sesuai hasil survei, sebanyak 58.572 karyawan yang di-PHK.
Dia menjelaskan, angka itu merupakan rekapitulasi dari beberapa perusahaan saja dari anggota API dan asosiasi lainnya. Data itu juga dilakukan di perusahaan semua provinsi mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Riau, dan DKI Jakarta.
"Walaupun ini belum semua, ini masih refleksi, kalau ditanya nggak, karena kan yang respon survei kita nggak kita paksa," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Apindo, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Menanggapi klaim KSPI, Anne malah menantang Said Iqbal untuk membocorkan data-data atas pernyataannya. Pasalnya, dia berpendapat, tidak semua anggota buruh KSPI merupakan karyawan dari perusahaan anggota API.
Apalagi, tambah Anne, klaim API adanya PHK sesuai hasil survei dan data yang diberikan perusahaan-perusahaan tekstil.
Baca Juga: Nike dan Adidas Sepi Penjualan, Pengusaha Sepatu Akan Kurangi Jam Kerja Karyawan Demi Hindari PHK
"Perusahaan menyampaikan itu, masa perusahaan bohong, sekarang gini, Pak Iqbal mau nggak keluarin datanya. Kalau memang nggak ada, perusahaan yang mana, ini serikat ada banyak. Dia boleh mengklaim perusahaan dia nggak ada pengurangan, serikatnya dia berapa pekerja aja, di perusahaan mana saja, tolong ditanya data ke dia (Iqbal) aja," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram