Suara.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan kinerja positif hingga Oktober 2022, dengan memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp5,06 triliun.
Pencapaian tersebut meningkat 66 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Capaian laba bersih tersebut, diperoleh dari peningkatan penjualan sebesar Rp44,9 triliun, di atas pencapaian tahun lalu sebesar 9,37 persen. Sementara EBITDA sampai Oktober tahun ini tercatat sebesar Rp12 triliun, atau naik sebesar 17,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
PTPN Group berkomitmen untuk menerapkan operational excellence dan tata kelola yang berkelanjutan. Sebagai dasar, perseroan memiliki tiga pilar utama dan dua pondasi pendukung yang diimplementasikan dalam rencana aksi sejak tahun 2021, yang juga menjadi pedoman dalam mencapai target pencapaian kinerja operasional (produksi dan produktivitas) dan kinerja keuangan (laba, penjualan, EBITDA) serta penerapan keberlanjutan dan berdampak positif bagi ekosistem yang lebih luas.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa strategi-strategi transformasi yang telah dilakukan perusahaan berjalan dengan baik.
“Dengan transformasi menyeluruh yang kita lakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, PTPN Group mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan,” ujarnya.
Abdul Ghani menyampaikan, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan, juga sangat baik dan sehat.
“Hingga Oktober tahun ini, EBITDA tercatat sebesar Rp12,29 triliun, atau naik 17,46 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan 11,01 persen di atas RKAP 2022,” terangnya.
Peningkatan kinerja keuangan tersebut, sejalan dengan perbaikan kinerja operasional, khususnya komoditi utama PTPN Group. Hingga Oktober 2022, perseroan berhasil memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) 10,58 ribu ton, atau meningkat hampir 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Baca Juga: Holding Perkebunan Nusantara Sukses Gelar Oil Palm Marathon 2022
Peningkatan operasional, lanjut Abdul Ghani, juga terjadi di komoditas tebu. Dari 170,19 ribu hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, produksi gula mencapai 829 ribu ton, atau 10,69 persen lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680 ribu ton atau meningkat 20,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja operasional, khususnya komoditi tebu lambat laun mulai menunjukkan upaya perusahaan yang berkomitmen mendukung swasembada gula nasional melalui perbaikan tata kelola budidaya, yang tercermin dari peningkatan produksi dan produktivitas tebu.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Selain itu, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel).
Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN Group terus menjalankan komitmen berkelanjutan yang tertuang dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada empat pilar, yakni Pendidikan, Lingkungan, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dan Creating Share Value (CSV).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun
-
Terminal Cikampek Pertamina Raih Penghargaan TJSLP Daerah
-
Aliran Modal Asing Kabur Rp8,12 Triliun dari Indonesia Selama Sepekan, Pertanda Apa?