Suara.com - Nilai rukar rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) berhasil kembali menguat ke level Rp15.700 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/11/2022), mata uang garuda menguat 0,10 persen dari hari sebelumnya yang ada di Rp15.716 per dolar AS.
Pergerakan rupiah di Jisdor BI juga sejalan dengan yang ada di pasar spot. Lantaran rupiah ditutup pada level Rp 15.686 per dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,06 persen dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.697 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan ini tak terlepas dari stabilnya pergerakan dolar AS.
"Hal ini karena investor meredam selera risiko mereka menjelang rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek inflasi dan suku bunga," kata Ibrahim dalam analisanya.
Dikatakan Ibrahim, The Fed pada hari Rabu akan merilis risalah dari pertemuan terbarunya, dengan investor mencari tanda-tanda diskusi seputar memoderasi laju kenaikan suku bunga.
"Sementara biaya pinjaman perlu dinaikkan lebih lanjut, bank sentral mungkin menaikkan suku bunga dengan kenaikan yang lebih kecil di masa depan," kata Ibrahim.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.670 hingga Rp15.740.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia