Suara.com - PT Kimia Farma Tbk dan Sinopharm International menjalin kolaborasi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) secara hybrid untuk peningkatan riset dan lisensi.
Selain hal tersebut, kedua belah pihak juga menyepakati adanya penguatan kerja sama meliputi produksi, distribusi, ekspor-impor, dan kolaborasi lain sebagaimana dapat disepakati oleh para pihak.
Dalam sambutannya Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Rizka Andalucia mengatakan bahwa Indonesia sedang menjalankan program transformasi sistem kesehatan.
Pelaksanaan transformasi ini terdiri dari 6 pilar yaitu transformasi pelayanan primer, transformasi pelayanan sekunder, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi talenta kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi ini bertujuan untuk memberikan kesehatan bagi bangsa dan sistem ketahanan kesehatan yang lebih baik, hingga akhirnya akan berkontribusi secara global untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.
“Sesuai dengan pilar ketiga yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, Indonesia menargetkan untuk mencapai ketahanan nasional melalui dukungan pada penelitian, pengembangan, dan produksi 10 Bahan Baku Obat (BBO) dalam negeri terbanyak yang salah satunya adalah paracetamol,” ungkap Rizka.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menyampaikan bahwa dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional dan peningkatan layanan kesehatan di Indonesia, diperlukan dukungan dan kolaborasi dari mitra global.
“Kami diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan Sinopharm dalam perluasan bisnis dan upaya mendukung ketahanan kesehatan di Indonesia,” ujar David.
President Sinopharm International, Mr. Zhou Song menuturkan bahwa Kimia Farma dan Sinopharm kembali bergandengan tangan untuk mendorong transformasi industri kesehatan.
Baca Juga: Dukung UMKM Masuk Rantai Pasok BUMN, Kimia Farma Berpartisipasi Dalam Forum Kemitraan UKM/IKM
Adapun Chairman Sinopharm Group, Mr. Liu Jingzhen menyampaikan Sinopharm mendukung perjuangan melawan pandemi di Indonesia melalui penyediaan vaksin Covid-19, dimana hal ini menjadi bentuk kerja sama antar negara dalam peningkatan kesehatan masyarakatnya.
“Kerja sama dalam penanganan pandemi Covid-19 antara perusahaan farmasi besar yang dimiliki kedua negara telah menjadi bukti kolaborasi yang baik dalam mendukung ketahanan kesehatan. Ke depannya, kedua belah pihak akan mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri di Indonesia untuk membantu memproduksi Bahan Baku Obat dalam negeri,” ungkap Mr. Liu Jingzhen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan