Suara.com - Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sangat penting dan perlu dilakukan lebih masif guna menjaga dan meningkatkan daya saing bandara terbesar di Indonesia ini di tingkat global.
Hal ini mengemuka di dalam Talkshow Polemik MNC Trijaya “Urgensi Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta” yang menghadirkan sejumlah narasumber yaitu Pengamat Penerbangan Alvin Lie, Pengamat Penerbangan Arista Indonesia Aviation Center Arista Atmadjati, Sekjen Asperindo Trian Yuserna Udaryanta dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Seperti diketahui, Bandara Soekarno-Hatta saat ini diperkuat tiga terminal penumpang (Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3) dengan total kapasitas sekitar 43 juta penumpang/tahun, dan terminal kargo berkapasitas 600.000 ton/tahun.
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah berjalan dengan sangat baik.
“Bandara Soekarno-Hatta sudah terintegrasi dengan baik, dan sudah patut kita banggakan, kalau ada kurang itu pasti tapi saya melihat terus menerus dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Namun demikian, pengembangan Bandara Soekarno-Hatta sangat urgen untuk dilakukan secara masif dan cepat untuk mengakomodir pertumbuhan penumpang ke depannya.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta memproyeksikan pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai sekitar 80 juta penumpang pada 2030 dan terus tumbuh hingga pada 2035 mencapai 100 juta penumpang.
Di dalam talkshow, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengungkapkan, “Ada satu prognosa, pada 2030 penumpang Bandara Soekarno-Hatta bisa mendekati 80 juta penumpang, dan pada 2035 menembus 100 juta penumpang.”
Muhammad Awaluddin menuturkan pertumbuhan penumpang dipicu juga pertumbuhan populasi traveller, dalam artian warga yang saat ini masih tergolong belia maka pada 10-20 tahun ke depan sudah memiliki keinginan untuk bepergian.
Baca Juga: Angkasa Pura II Targetkan Jumlah Penumpang Pesawat Tembus 60 Juta Tahun Ini
Alvin Lie mengatakan jelas kapasitas saat ini sekitar 43 juta penumpang/tahun harus ditingkatkan.
“Jika tidak cepat dikembangkan akan terjadi kongesti untuk penumpang, kalau untuk pergerakan pesawat masih bagus karena Bandara Soekarno-Hatta sudah memiliki tiga runway (landas pacu). Sekarang, pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta khususnya internasional tumbuh luar biasa salah satunya karena perjalanan umrah yang meningkat,” jelas Alvin Lie.
Selain mengantisipasi pertumbuhan penumpang, pengembangan juga harus mencakup infrastruktur untuk logistik.
Di tengah pandemi ini, pemulihan sektor kargo di Bandara Soekarno-Hatta justru terjadi lebih cepat di mana pada 2022 volume angkutan kargo diperkirakan mencapai sekitar 555.000 - 600.000 ton atau 97% dari kondisi 2019 sebelum pandemi.
Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Aseperindo) Trian Yuserna mengatakan Bandara Soekarno-Hatta memerlukan pergudangan kargo khusus untuk e-commerce.
Dia menuturkan Bandara Soekarno-Hatta harus mampu menjadi hub pergudangan kargo untuk e-commerce di kawasan Asia Tenggara, di mana saat ini hub tersebut ada di negara lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025