Suara.com - Nama Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menjadi sorotan setelah muncul dalam dokumen dakwaan Sri Wahyuningsih, salah satu terdakwa dalam perkara korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Meskipun Agustina telah memberikan bantahan terkait keterlibatannya, publik tetap menyoroti alasan di balik pencantuman namanya dalam kasus yang juga menyeret mantan Menteri Nadiem Makarim tersebut.
Berdasarkan keterangan Jaksa, Sri Wahyuningsih yang merupakan pejabat di Kemendikbudristek diduga menerima titipan nama-nama pengusaha dari Agustina saat ia masih bertugas sebagai Anggota Komisi X DPR RI.
Beberapa nama pengusaha yang disebut sebagai "titipan" tersebut antara lain Hendrik Tio (PT Bhinneka Mentaridimensi), Michael Sugiarto (PT Tera Data Indonusa/Axioo), serta Timothy Siddik (PT Zyrexindo Mandiri Buana).
Profil Agustina Wilujeng Pramestuti
Agustina Wilujeng merupakan politisi senior dari PDI Perjuangan. Ia lahir di Semarang pada 11 Agustus 1971. Perjalanan karier politiknya tergolong panjang, dimulai dari kursi DPRD Kota Semarang (1999–2004), berlanjut ke DPRD Provinsi Jawa Tengah selama dua periode (2004–2014), hingga melenggang ke DPR RI selama sepuluh tahun terakhir.
Terbaru, ia memenangkan kontestasi pilkada dan menjabat sebagai Wali Kota Semarang periode 2025–2030, didampingi oleh Iswar Aminuddin sebagai Wakil Wali Kota.
Dari sisi akademis, ia merupakan lulusan S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Ia juga telah merampungkan studi Magister Manajemen di Universitas Islam Sultan Agung serta meraih gelar Doktor Sejarah dari Universitas Diponegoro.
Sebelum fokus di dunia politik, ia tercatat pernah bekerja sebagai sekretaris perusahaan dan staf pengajar.
Baca Juga: Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
Laporan Harta Kekayaan (LHKPN 2025)
Berdasarkan data resmi dari situs e-LHKPN KPK yang dirilis pada awal tahun 2025, total kekayaan bersih Agustina Wilujeng tercatat sebesar Rp9.556.078.483. Angka ini merupakan hasil pengurangan total aset dengan beban utang yang dimiliki.
Berikut adalah rincian aset yang dilaporkan:
Properti: Tanah dan bangunan senilai Rp9.809.762.950.
Otomotif: Alat transportasi dan mesin dengan nilai Rp1.177.000.000.
Aset Bergerak & Surat Berharga: Harta bergerak lainnya senilai Rp192.000.000 dan kepemilikan surat berharga sebesar Rp78.994.704.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
-
Mekanisme Buyback TLKM, Pemegang Saham Wajib Tahu
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit