Suara.com - Kesuksesan tim nasional Argentina yang meraih predikat juara dunia usai melibas Prancis di partai final ternyata tak membuat semua pihak merasa senang.
Beberapa badan internasional pun langsung melakukan kritikan keras terhadap Qatar dan FIFA karena menyoroti pelanggaran hak asasi manusia dan eksploitasi pekerja migran sebelum dan selama Piala Dunia 2022.
Pasalnya partai Final Piala Dunia 2022 Qatar pada hari Minggu bertepatan dengan Hari Migran Internasional dan Hari Nasional Qatar.
Pada hari Jumat, presiden FIFA Gianni Infantino memuji para sukarelawan dan penyelenggara karena menggelar Piala Dunia terbaik yang pernah ada, tetapi para aktivis dan kritikus mengatakan komentar Infantino mengabaikan pengorbanan pekerja migran, yang pantas mendapatkan kompensasi atas gaji, cedera, dan kematian yang tidak dibayar.
Amnesty International, Human Rights Watch, Equidem, Migrant Defenders, dan kelompok lain semuanya meminta Qatar dan FIFA untuk berbuat lebih banyak bagi para pekerja yang mengantarkan Piala Dunia 2022.
“Betapapun bagusnya sepak bola, turnamen ini harus dibayar mahal oleh ratusan ribu pekerja yang telah membayar biaya perekrutan ilegal, gaji dicuri, atau bahkan kehilangan nyawa mereka,” Steve Cockburn, kepala ekonomi dan sosial Amnesty International keadilan dikutip CNN, Senin (19/12/2022).
Menurut dia para pekerja ini dan keluarga mereka berhak mendapatkan kompensasi atas apa yang menimpa dan terjadi kepada mereka.
"Kami masih menunggu FIFA dan Qatar berkomitmen untuk memastikan pemulihan bagi semua orang yang memungkinkan Piala Dunia ini,” tambah Cockburn.
Cockburn mengakui bahwa Qatar telah melembagakan beberapa reformasi tenaga kerja, tetapi mengatakan bahwa itu tidak cukup meskipun Minky Worden, direktur inisiatif global di Human Rights Watch, menyetujuinya.
Baca Juga: Jadi Final Piala Dunia Terbaik, Ini Komentar Tokoh Dunia dari Atlet Hingga Presiden
“Bahkan reformasi tenaga kerja yang dilakukan Qatar terlambat, cakupannya terlalu sempit, atau diterapkan terlalu lemah untuk menguntungkan banyak pekerja,” tulisnya dalam posting blog yang diterbitkan Jumat menjelang final Piala Dunia.
“Piala Dunia di Qatar ini memang akan dikenang, untuk semua alasan yang salah, sebagai acara olahraga termahal yang pernah ada dan paling mematikan,” tambah Worden.
Pemerintah Qatar sendiri mengatakan bahwa lebih dari 30.000 tenaga kerja asing didatangkan untuk membangun stadion Piala Dunia. Tujuh stadion baru untuk Piala Dunia bangkit dari padang pasir, dan negara Teluk memperluas bandaranya, membangun hotel, kereta api, dan jalan raya baru.
Semua dibangun oleh pekerja migran, yang menurut Amnesty International menyumbang 90% dari tenaga kerja di hampir tiga juta populasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah