Suara.com - Berdasarkan data dari nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI), nilainya yang mencapai 50,90 pada akhir tahun mengindikasikan industri manufaktur dalam fase ekspansi.
"Angka tersebut meningkat 0,01 dibandingkan dengan IKI pada November 2022 yang angkanya 50,89," kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Jumat (30/12/2022).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan IKI Desember 2022 terdapat 11 subsektor yang mengalami ekspansi dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 74,9 persen pada triwulan III 2022.
Data tersebut meningkat jika dibandingkan dengan November 2022 yang angka kontribusinya 71,3 persen.
Febri menjelaskan, penyebab utama peningkatan tersebut karena subsektor Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia yang memiliki kontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 7,2 persen, meningkat nilai IKI-nya dari kontraksi menjadi ekspansi.
Sementara itu terdapat 12 subsektor yang mengalami kontraksi dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 25,1 persen.
"Jadi artinya, sektor-sektor yang mengalami ekspansi ini adalah sektor yang share PDB-nya besar," kata Febri.
Ia menambahkan, secara umum sebanyak 42,6 persen perusahaan industri dari 8.277 industri menjawab kondisi kegiatan usaha mereka pada Desember 2022 stabil dibandingkan November 2022. Sementara 29,5 persen lainnya menjawab meningkat.
Sementara, pada Desember 2022 semua indeks variabel pembentuk IKI yakni pesanan baru, persediaan produk, dan produksi, mengalami ekspansi.
Baca Juga: Industri Maritim Hadapi Banyak Permasalahan di Tahun Depan, Pelaku Usaha Siap?
Peningkatan nilai IKI tersebut bersumber dari perubahan IKI persediaan produk yang pada November mengalami kontraksi dengan nilai 47,23 menjadi ekspansi yakni 54,27.
Adapun pesanan domestik merupakan faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel pesanan baru. Hal itu terkait dengan nilai indeks variabel produksi. Sedangkan variabel pesanan merupakan faktor dominan indeks variabel produksi dan persediaan produk.
Berita Terkait
-
Janji akan Tampilkan Lesti Lagi di Ulang Tahun Indosiar, Harsiwi: Bukan Kita Tidak Mau...
-
Wima Ekspor Motor Listrik Gesits ke Nepal
-
Jumlah Pencari Kerja Tahun 2022 di Karawang Mencapai 28.569 Orang, Disnakertrans Mengupayakan Ini
-
Setelah KTT G20, Argon Group Siap Ikut Andil Tata Ulang Arsitektur Kesehatan Global
-
Industri Maritim Hadapi Banyak Permasalahan di Tahun Depan, Pelaku Usaha Siap?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru