Suara.com - Program Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sejak tahun 2017 silam, masih menjadi solusi penanganan kemiskinan. Hingga kini, KJS telah mengcover 12.764 fakir miskin tidak produktif tiap tahunnya yang belum tersentuh bantuan.
KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran di antaranya fakir miskin tidak produktif dan penyandang disabilitas (mental retardasi, psikotik dan eks psikotik, disabilitas fisik berat dan disabilitas mental). Kemudian penderita penyakit kronis, antara lain tuberculosis (TBC), stroke, kanker atau tumor ganas, gagal ginjal dan paru-paru flek.
"Kartu Jateng Sejahtera itu saya pakai untuk mengisi mereka yang mohon maaf tidak mampu, tidak terjangkau data, tidak bisa masuk syarat (penerima bantuan)," kata Ganjar, ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
Dari pertama kali diluncurkan, masing-masing penerima mendapat bantuan sebesar Rp3 juta dalam satu tahun. Pencairannya dibagikan secara bertahap setiap tiga bulan sekali dengan besaran Rp750 ribu per bulan.
Namun seiring kuatnya komitmen untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2023, Ganjar menaikkan jumlah bantuan yang diberikan berjumlah Rp1,4 juta dan menjadi Rp4,4 juta per KJS.
Komitmen itu juga, kata Ganjar, untuk menjalankan Pasal 34 Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
"Dari tahun ke tahun kita selalu meminta info dari kades, bupati, wali kota, ada tidak warganya yang mengalami situasi seperti itu. Kalau ada, bagaimana treatmenmu, kalau tidak ada, kasih ke saya agar saya kasih jaminan melalui Kartu Jateng Sejahtera sehingga mereka tercover terus kebutuhannya setiap saat," jelas Ganjar.
Adapun sumber anggaran Program Bantuan Jaminan Sosial (Banjamsos) KJS bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2023 pada DPA Dinas Sosial di masing-masing kabupaten dan kota.
Salah seorang penerima bantuan KJS, Rumyati, warga Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Pemalang mengaku senang dengan adanya bantuan sosial tunai melalui KJS tersebut.
Baca Juga: Ganjar Menang Banyak di Survei Capres LSI
"Iya senang, karena mendapat bantuan dari Pak Ganjar," ucap Rumyati.
Sehari-hari, Rumyati hidup di rumah berdinding papan kayu dengan keterbatasan penglihatan dan mata sebelah kiri tidak berfungsi normal. Selain itu, dia terkena gangguan saraf yang membuat tubuhnya tidak bisa beraktivitas saat kambuh.
"Tidak kerja, karena kalau kumat sakit di kepala dan kaki. Tiap hari ngemong (menjaga) cucu," ujar Rumyati.
Rumyati sendiri telah menerima KJS sejak satu tahun lalu. Uang yang diterimanya tiga bulan sekali itu dimanfaatkan untuk berobat dan biaya makan sehari-hari.
Ia pun menyebutkan, pertama kali menerima bantuan pemerintah baru pada era kepemimpinan Ganjar, sebelumnya tidak pernah.
"Uangnya buat beli obat kalau lagi kumat. Sisanya buat makan. Alhamdulillah dapat bantuan, dulu-dulu tidak pernah dapat bantuan, baru kali ini (KJS)," tutur Rumyati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?