Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir dengan praktik goreng-menggoreng saham, kekhawatiran Jokowi muncul usai skandal Gautam Adani mencuat di India yang menyebabkan negara tersebut kehilangan Rp1.800 triliun PDB-nya.
Jokowi pun meminta otoritas terkait jangan sampai kebobolan. Ia minta agar kasus-kasus goreng saham tidak boleh sampai lolos di Indonesia. Karena kalau tidak dilakukan pengawasan secara detail, kasus seperti itu bisa membuat PDB menguap dalam sekejap seperti yang terjadi di India.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang angkat suara perihal ucapan Presiden ini, dia bilang Bursa berjanji akan melakukan pemantauan atas seluruh transaksi yang terjadi di Bursa.
"Melakukan tindakan pengawasan, melakukan pemeriksaan dan melakukan koordinasi pengawasan transaksi dengan SRO lain dan OJK," kata Kristian kepada media di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Selain itu Bursa juga memberikan notasi khusus dan selanjutnya memasukkan ke dalam pemantauan khusus kepada saham saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas harga.
"Bursa melakukan immediate action terhadap nasabah-nasabah melalui AB sebagai upaya preventif untuk mengingatkan nasabah terkait prilaku transaksinya.," katanya.
Tak hanya itu ata dia Bursa juga mengenakan ARA dan ARB atas order saham yang mencapai level harga tertentu. "Semuanya ini bertujuan untuk perlindungan investor," katanya.
Disamping itu, Bursa melakukan edukasi dan sosialisasi melalui berbagai media kepada investor agar investor memahami hal hal yang harus diperhatikan dalam bertansaksi sebagai salah satu upaya perlindungan investor.
"Untuk menyemarakkan pasar, Bursa menambah Perusahaan tercatat,mengembangkan produk produk investasi dan tetap mengawasi pasar agar berjalan teratur, wajar dan efisien," pungkasnya.
Baca Juga: DPR Hampir Bosan Dengerin Jokowi Ngomong Hilirisasi: Faktanya Tidak Ada!
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi