Suara.com - Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengapresiasi sejumlah kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan dalam bidang ketenagakerjaan, antara lain karena memberikan perhatian kepada pekerja non formal.
"Saya memberikan apresiasi kepada ibu (Menaker) dan Kemnaker, karena memberikan perhatian di luar pekerja formal, atau bukan hanya di pekerja formal, terutama saat pandemi Covid-19. Terus terang, kami sangat surprise," katanya, dalam Foreign Policy Community of Indonesia CEO Forum bertema Big Plans For Indonesia's Manpower di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Hadir pula dalam kesempatan itu, Arief Triastika, Head of External Affair PT Sampoerna.
Ridzky menjelaskan, pada medio 2022 lalu, pihaknya diundang untuk berpartisipasi dalam program pembinaan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta. Program ini difokuskan untuk meningkatkan daya saing ekonomi digital sesuai kebijakan yang diterbitkan Kemnaker untuk membangun ekosistem tenaga kerja digital.
"Ini sesuai kebijakan kami, memberikan akses sebagai pendapatan tambahan untuk jutaan masyarakat, dalam bentuk mitra pengemudi dan UMKM. Seperti di Jawa Timur, selama pandemi, jumlah UMKM yang masuk ke platform kami, meningkat 3x lipat. Jadi bukannya menurun, tapi malah meningkat," katanya.
Fakta lainnya, lanjut Rizki, dari jumlah peningkatan UMKM selama pandemi Covid-19 tersebut, sebanyak 68 persen UMKM yang bergabung berasal dari masyarakat non-perkotaan. Pihaknya pun tertarik kepada masyarakat korban PHK yang termarjinalkan, ibu tunggal, disabilitas juga merupakan target dari Grab sebagai TKM, untuk memperoleh tambahan di ekonomi digital.
"Kami siap melanjutkan program-program seperti Bu Menteri kembangkan dan sama-sama evaluasi penyebab penurunan di sini, dan membangkitkan dengan tenaga kerja non formal," ujarnya.
Sementara itu, Arief memberikan penghargaan kepada Kemnaker melalui Program Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada pekerja di saat sulit masa pandemi Covid-19. Terobosan lainnya adalah membawa Balai Latihan Kerja (BLK) yang biasanya di kawasan tertentu, kini sudah hadir dekat dengan masyarakat melalui BLK Komunitas.
"Di tengah tantangan ekonomi yang sulit ini, kami berharap, Kemnaker tetap terus memberikan masukan dan kebijakan tentang industri padat karya di masa mendatang," katanya.
Baca Juga: Menaker Beberkan Tiga Kunci Strategi Terciptanya Kerja Layak di Palestina
Hingga tahun 2023, Kemnaker memiliki 3573 BLK yang dibangun di sejumlah komunitas tersebar di seluruh Indonesia, termasuk komunitas Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Mayoritas BLK yang berada di pedasaan tersebut memberikan dampak kepada masyarakat sekitarnya.
"Sama, kami apresiasi juga karena Sampoerna mayoritas pekerjanya perempuan. Saya sering kesana dan senang berdialog teman-teman pekerja perempuan di sana," ujar Menaker, Ida Fauziyah, seraya menyebut jumlah pekerja formal jauh lebih besar dari jumlah pekerja informal.
Berita Terkait
-
Sekjen Kemnaker: BUMN Diharapkan Menjadi Pemeran Utama untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
-
Kemnaker Terus Siapkan Program untuk Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas
-
Kemnaker: Keahlian dan Keterampilan Tenaga Kerja Solusi Bonus Demografi
-
Tindaklanjuti Sidak di Juanda Pekan Lalu, Hari Ini Kemnaker Pulangkan 36 CPMI Asal NTB
-
Pemerintah Terjun ke Lapangan Tangani Laporan Karyawan Lembur Tapi Tak Dibayar di Jateng
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu
-
3 Jenis BBM Shell Ini Masih Langka di Seluruh SPBU