Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) angkat suara terkait imbauan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat yang meminta anak buahnya untuk jalan kaki untuk menekan inflasi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan selama ini pihaknya belum menemukan korelasi antara jalan kaki dengan menekan inflasi.
"Jadi inflasi ini dihitung berdasarkan harga komoditas yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi BPS belum memantau apakah imbauan ini (jalan kaki) nanti dapat mempengaruhi demand yang selanjutnya akan mempengaruhi harga dan pada akhirnya mempengaruhi inflasi. Jadi nanti kita lihat," kata Pudji saat konfrensi pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Sementara Direktur Statistik Distribusi BPS Efliza juga mengatakan hal yang sama, bahkan dirinya juga agak bingung dengan seruan jalan kaki dengan inflasi.
"Saya gak paham juga dasarnya apa gitu, perlu dicari juga. Perlu tahu komoditas apa yang memiliki bobot tertinggi dalam penghitungan inflasi di kota itu, itu baru bisa kita kaitkan, apakah jalan kaki bisa menahan inflasi. Kita sendiri juga gak paham beliau mengambil kebijakan seperti itu dasarnya apa," jelas Efliza selepas konferensi pers.
Diketahui seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), wajib mengetahui bahwa awal Maret 2023 ini diimbau agar berjalan kaki.
Pasalnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bakal mengeluarkan surat edaran tentang pengendalian inflasi.
Dikabarkan bahwa surat edaran itu akan dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 2023.
Dalam edaran tersebut, gubernur mengimbau seluruh warga NTT turut mengendalikan inflasi daerah dengan berjalan kaki agar mengurangi pengunaan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: SMA di Kupang Mulai Kegiatan Sekolah Pukul 05.30, Siswa Sulit Akses Transportasi Umum
”Tujuh November guberur keluarkan edaran dalam rangka pengendalian inflasi dihimbau seluruh orang NTT berjalan kaki,” kata Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda NTT Lery Rupidara.
“Jalan kaki tidak disebutkan berapa jauhnya, itu kebebasan setiap orang, itu menggugah kesadaran orang kalau kita jalan kaki hemat BBM,” kata Lery.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab