Suara.com - Pakar manajemen prestasi olahraga Prof. Djoko Pekik Irianto mendukung keinginan ketua umum PSSI Erick Thohir menjadikan pentas Piala Dunia U-20 ini sebagai momentum kebangkitan sepak bola Indonesia.
Menurutnya, kejuaraan Piala Dunia U-20 ini bertepatan dengan terbentuknya kepengurusan baru PSSI di bawah komando Erick Thohir membawa energi baru bagi kebangkitan sepak bola Indonesia dan juga prestasi tim nasional di ajang kejuaraan dunia.
“Sebagai Momentum Kebangkitan sepak bola, sangat sepakat. Penyelenggaraan Even tersebut harus benar-benar disiapkan dan harus sukses,” kata Prof. Djoko Pekik kepada wartawan, Jumat (3/3).
Prof. Djoko Pekik juga mendukung langkah Erick Thohir memimpin langsung kepanitiaan lokal (Local Organizing Committee/LOC) dalam mensukseskan Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung pada 11 Juni 2023 mendatang.
Langkah tersebut dilakukan untuk mempermudah koordinasi dengan INAFOC (Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee) yang menjadi panitia pusat agar lebih maksimal.
“Sepakat, persiapan sebaik mungkin, baik teknis maupun non teknis termasuk keamanan dan kenyamanan terutama bagi team tamu. Hal tersebut bisa belajar dari Qatar,” ucapnya.
Prof. Djoko Pekik juga optimis dengan dukungan semua pihak peluang tim nasional melewati penyisihan grup pada Piala Dunia U20 sangat terbuka, sepanjang seluruh pemain timnas dan skuad pelatih punya keyakinan akan lolos.
"Peluang Timnas terbuka,” ujarnya.
Dijelaskan Prof. Djoko Pekik, salah satu pembenahan sepak bola Indonesia saat ini adalah iklim kompetisi harus dibuat profesional, dan basmi seluruh aktivitas kejahatan di sepak bola Indonesia yakni pengaturan skor dan perjudian.
Baca Juga: Kontras! UB Malang Beri Gelar HC ke Erick Thohir, Tapi Ditolak Mahasiswanya di Luar
Lanjutnya, jika persoalan itu bisa diatasi, maka keinginan Erick Thohir untuk jadikan Piala Dunia U-20 sebagai momentum kebangkitan sepak bola akan berhasil.
“Iklim kompetisi yang belum profesional pada semua lapis pembinaan. Upayakan manajemen kompetisi profesional dan bersih dari pengaturan skor, perjudian dan lainnya,” jelasnya.
Mantan Ketua Umum Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) ini menyarankan agar Erick Thohir ikut membenahi jadwal pertandingan Timnas Indonesia ke depan. Maksudnya, pertandingan persahabatan atau uji coba harus menghadapi negara dengan peringkat FIFA tertinggi, agar pengalaman dan mental pemain bisa terasah.
“Tambah pengalaman bertanding internasional dan perkokoh mental atlet,” tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar