“Alatnya sangat luar biasa, akan lebih efektif dan efisien dari segi proses produksi, penanaman bibit, pemupukan, panen. Akan menekan biaya produksi petani,” kata Ida Putu Sandiasa, selaku analis PSP Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng.
SGH akan menghadirkan pertanian smart farming. Petani tidak perlu lagi ke lahan pertanian untuk mengontrol tanaman. Kendali perkembangan tanaman pertanian dilakukan melalui smartphone berbasis Android dan laptop yang terhubung internet.
Smart farming sendiri didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas. Di antaranya, Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.
“Petani pasti punya impian memiliki kebun yang canggih, modern, dan smart. SGH ini saya lihat sebagai fasilitas yang menjadi kebutuhan pertanian modern. Harapan kami hasil produksi meningkat, sekaligus memikat generasi muda untuk bekerja di pertanian,” ujar Nyoman Mara.
Dalam suatu rangkaian sistem SGH, dipasang sejumlah sensor untuk memantau suhu, penggunaan air, dan kebutuhan cahaya. Semuanya diatur melalui sensor yang terhubung ke smartphone maupun laptop.
“Kita dulu petani konvensional di lahan terbuka. Kami kemudian membangun rumah lindung, tanaman terlindung dari hujan. SGH melindungi dari segala faktor penganggu tanaman. Air hujan tidak masuk, ada insect net sehingga hama penyakit tidak masuk. Di dalam SGH dipasang sensor kelembaban media. Jadi tanaman kapan butuh makan, bisa dibaca oleh sensor. Sensor akan memerintahkan pompa memberi makan,” jelas Nyoman Mara.
Begitu juga untuk memantau kelembaban dan suhu, dipasang alat pengukur. Ketika suhu berlebihan sensor akan memberikan sinyal untuk mengendalikan suhu. SGH juga mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk.
“Jika sinar matahari dari pagi sampai jam 10.00 itu sehat untuk tanaman. Jam 12.00-14.00 itu bersifat membakar. Itu ada sensor yang mengatur secara otomatis, shading akan tertutup mengurangi intensitas matahari masuk. Dipasang alat namanya roof fan shading. Harapannya bisa memberikan hasil produksi lebih optimal,” katanya.
SGH memberikan banyak manfaat bagi pertanian, di antaranya terjadi efisiensi dan mendorong peningkatan hasil produksi sehingga akan turut mendongkrak pendapatan petani.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Bali United Vs Persita Tangerang BRI Liga 1 Hari Ini
“Harapan kami akan dapat meningkatkan pendapatan petani. Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) tidak hanya produksi tanaman hortikultura, tapi juga sebagai pusat pelatihan petani swadaya. Mahasiswa berbagai daerah hadir ke sini untuk mendapatkan pelatihan langsung oleh ketua bekerja sama dengan P4S lainnya,” katanya.
Kehadiran SGH sendiri dibuktikan Gede Adi Mustika dan Nyoman Mara dapat dimanfaatkan sebagai sarana agro eduwisata. Program dari Ditjen PSP berupa SGH ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan mandiri di bidang agro teknologi dan agribisnis dengan potensi wisata dan provitas pertanian di daerah tersebut.
Manfaat bagi para petani, lanjut Nyoman Mara, bahwa petani adalah komponen tenanga kerja ketika kesulitan di SDM.
“Jadi ada tenaga kerja pertanian itu sifatnya dia hanya terpaksa bekerja, jadi di sana kami sering mengalami kendala dan mencari petani atau tenaga dipertanian itu mengalami kesulitan, kesulitannya apa? Kesan sebagai tenaga kerja dipertanian itu kotor. Nah dengan model ini dia akan bangga menjadi petani, dia akan bangga menjadi karyawan pertanian karena fasilitas mendukung secara betul-betul smart. Jadi dia akan menjadi suatu kebanggaan sebagai petani. Nah teknologi ini akan memberikan satu motivasi untuk orang-orang itu (agar) tertarik pada dunia pertanian. Kita di pertanian itu sering ditinggalkan oleh generasi muda, hanya tinggal generasi tua. (Lantas) kapan generasi muda tertarik, inilah sebagai solusi, bagaimana teknologi itu bisa diterapkan di dunia pertanian sehingga bisa mengefisiensi tenaga kerja, bisa memaksimalkan hasil dan dicintai oleh semua level kalangan, anak muda, milenial bisa tertarik dengan model seperti ini, jelas Nyoman Mara panjang lebar.
Setali tiga uang dengan Nyoman Mara, Gede Adi Mustika juga sangat bersyukur dengan hadirnya smart green house dari Kementerian Pertanian ini.
"Kalo menurut saya SGH itu sangatlah menakjubkan ya. Karena apa? Itu teknologi yang walaupun kita membayangkan saja susah, apalagi melakukan itu harus belajar banyak. Jadi itu penting sekali SGH itu dibarengi dengan SDM yang bagus, nanti itu saya akan mungkin ke depan sangat banyak bisa belajar dari sana dulu untuk sistem SGH itu, karena itu udah canggih banget kan. Semua hal yang dipegang di laptop saja, sedangkan kita bukan dari laptop kan masih harus banyak hal yang perlu diinovasi jadi sempurna sekali SGH nya, itu memang kalau bisa ke depan itu yang lebih di galakkan,” pungkas Adi Mustika.
Berita Terkait
-
Kejati Bali Cekal Tiga Pejabat Unud ke Luar Negeri; Ketiganya Tersangka Dugaan Korupsi SPI Unud
-
Hasil Liga 1: Bali United Ditahan Imbang Persita Tangerang
-
Hasil BRI Liga 1: Laga Bali United vs Persita Tangerang di Maguwoharjo Berakhir Imbang 1-1
-
Profil Ikranagara, Aktor Senior dalam Film Sang Kiai yang Berpulang Hari Ini
-
367 Tilang Manual Polda Bali, Ratusan WNA Juga Ikut Terjaring Razia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya