Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kamaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan justru punya pandangan lain soal rencana relokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Dia bilang seharusnya yang harus direlokasi adalah masyarakat sekitar, bukan TBBM Pertamina Plumpang yang memang sudah ada sejak tahun 1970.
"Jangan dibalik-balik, Depo Plumpang sejak tahun 1970 direncanakan di sana," kata Luhut di Pushidrosal TNI AL, Jakarta Utara dikutip Rabu (8/3/2023).
Luhut pun menilai yang seharusnya pindah adalah masyarakat sekitar yang bermukim di daerah tersebut.
"Ada daerah kosong sebagai penyangga, atau buffer zone. Jadi, jangan depo disurut pindah, tetapi warga di situ yang dipindahkan,” cetus Luhut.
Sebelumnya, usai insiden kebakaran yang menimpa Depo Pertamina Plumpang, pemerintah berencana akan memindahkan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) tersebut ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pembangunan depo BBM baru itu ditargetkan akan dimulai pada akhir 2024.
"Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang (depo BBM) akan kita pindah ke tanah Pelindo kita sudah koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024," kata Erick dalam video dikutip Selasa (7/3/2023).
Erick mengatakan pembangunan terminal BBM baru di Pelabuhan Pelindo membutuhkan 2 tahun sampai 2,5 tahun.
Baca Juga: Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumlah Pengungsi 256 Jiwa
Maka dari itu, Erick menginginkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat karena hal itu merupakan bagian perlindungan masyarakat seperti yang diminta Presiden Joko Widodo.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rencana penetapan buffer zone atau zona aman di sekitar TBBM.
"Untuk menentukan buffer zone dan juga rencana pemindahan permukiman warga tentunya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu ada komunikasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat," ujarnya.
Erick pun berharap tindakan yang akan dilakukan terhadap TBBM Plumpang menjadi percontohan bagi fasilitas vital nasional, termasuk TBBM lain, dan kilang-kilang Pertamina di tempat lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri