Suara.com - Potensi industri kriya di Papua sangat besar. Hal itu disampaikan Iman Setiobudy, seorang desainer produk yang juga pemateri dalam pelatihan pembuatan kriya yang diselenggarakan oleh Papua Muda Inspiratif (PMI).
PMI yang merupakan organisasi binaan Badan Intelejen Negara (BIN) ini, melaksanakan pelatihan tersebut di gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura, Papua.
Lewat kegiatan ini, PMI berharap bisa menggali potensi industri kriya di tanah Papua.
"Potensi kriya di Papua itu banyak. Salah satunya kombo hingga koteka. Kami coba agar mereka (anak-anak muda Papua) meneruskan warisan budaya ini," ucapnya.
Dalam pelatihan pembuatan kriya ini, Iman menyebut anak-anak muda Papua diajarkan membuat beberapa produk. Mulai dari kerajang makan dari kulit kayu, hingga tempat lampu yang terinspirasi dari koteka.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa pembuatan kriya di pelatihan ini, dirancang dengan kreatif agar memiliki nilai jual. Iman menargetkan agar kriya yang dibuatnya juga bisa menarik peminat dari luar Papua.
"Misal koteka, karena sering kali untuk dibawa, kurang berkenan para peminatnya. Jadi kita coba menjadi bagian dari produk komponen interior, (koteka) ini akan dijadikan lampu meja atau lampu Gantung," jelas Iman.
Menurutnya, cara ini bisa menjadi strategi agar anak-anak muda Papua bisa tetap tertarik pada seni kriya Papua, dan mau untuk terjun ke industri kriya.
Dalam pelatihan tersebut, Iman membebaskan para peserta untuk menuangkan ide sekreatif mungkin dalam kriya yang dibuat.
Baca Juga: Persib vs Persik, Ricky Kambuaya: Siap Kerja Keras
Beragam motif pun nampak pada kriya yang ada. Iman mengatakan, motif tersebut adalah buatan para peserta, yang diyakininya memiliki maksa tersendiri bagi para peserta.
"Mereka sangat antusias. Bahkan di rumah pun mereka masih mengerjakan PR. Jadi dalam pelatihan ini kita kasih PR, mereka kerjakan, dan di bawa ke sini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lawan Praktik Bisnis Nakal, Bos MCCI: Tidak Ada Toleransi Korupsi!
-
PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025: Sinergi Pengalaman Pelanggan-Karyawan
-
Kala Ekonomi Sedang Lesu, Tapi Menkeu Purbaya Sebut Sekarang Waktu Terbaik Beli Rumah
-
Jangan Kaget! Harga Emas Antam Tembus Rp 2.383.000 per Gram Hari Ini
-
Atasi ketimpangan, Startup Dilibatkan untuk Ciptakan Solusi Permanen Bagi Kemiskinan Pesisir
-
RI Siap Jadi Raksasa Tambang Cerdas, Penggunaan AI Dongkrak Efisiensi Hingga 20 Persen
-
OJK Pantau Ketat Gagal Bayar Akseleran dan Crowde
-
IHSG Dibuka Menguat, Tapi Rawan Koreksi Dipengaruhi Perang Dagang
-
Bank Himbara Baru Serap Rp 112,4 Triliun untuk Dana dari Menkeu Purbaya
-
Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik