Suara.com - Direktorat Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi BABE-Bun PSR (Bank Benih Perkebunan). Aplikasi ini merupakan wadah bagi pelaku usaha dan pekebun untuk berinteraksi, memberikan informasi benih dengan mudah dan cepat.
Aplikasi ini rencanya akan di-launching oleh Menteri Pertanian pada tanggal 17 Maret 2023 di Kota Makassar.
Direktur Perbenihan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Gunawan mengatakan, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat.
"Peran benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting, karena dapat mempengaruhi produksi usaha perkebunan," ujar Gunawan, Sabtu (11/3/2023).
Dikatakannya, jika mutu benih tidak bagus akan menyebabkan produktivitas rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam mendorong penggunaan benih bermutu.
"Upaya agar penyedian benih sawit berjalan dengan baik tepat waktu, tepat harga, tepat varietas maka perlu dipetakan kembali lokasi sumber benih, lokasi produsen dan pekebun dalam sebuah ekosistem bisnis, salah satu kebijakan," jelasnya.
Menurutnya, peran benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting, karena dapat mempengaruhi produksi usaha perkebunan. Jika mutu benih tidak bagus akan menyebabkan produktivitas rendah.
"Oleh karena itu, pekebun perlu mengetahui bahwa penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat sangat penting agar tidak menyebabkan kerugian, baik waktu, tenaga dan biaya,” kata Gunawan.
Gunawan Menambahkan, peran produsen benih kelapa sawit dalam rangka peningkatan mutu benih sangat penting karena merupakan mata rantai dalam proses produksi benih unggul bermutu sebelum sampai di pekebun.
Baca Juga: Pemerintah Mendorong Ketersediaan Bibit Sawit Buat Perkebunan Rakyat
“Untuk itu dibutuhkan kompetensi produsen benih dalam aspek teknis maupun aspek lainnya yang dimuat dalam peta kompetensi,” katanya.
Peran pemerintah, lanjut Gunawan, melakukan pengawasan dalam produksi dan distribusi benih sawit. Selain itu juga menyiapkan regulasi dan pembinaan melalui, BBPPTP Medan, Surabaya dan Ambon.
Menurut Gunawan, potensi kebutuhan benih sawit sangat besar, hal ini sejalan dengan Program Peremajaan sawit Rakyat (PSR) yang gencar dilaksanakan pemerintah. Hingga saat ini, luas kebun sawit di Indonesia 16,38 juta hektar, hal ini berdasarkan Kepmentan No. 833 Tahun 2019.
“Luas perkebunan sawit milik BUMN 0,8 juta hektar (5%), kemudian luas perkebunan sawit swasta 8,64 juta hektar (53%) dan milik petani 6,94 juta hektar (42%). Dari total kebun sawit rakyat, pemerintah menargetkan PSR 2,8 juta hektar,” ungkap Gunawan.
Sejalan dengan proses penyiapan aplikasi BABE-Bun PSR, Direktorat Perbenihan Perkebunan bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Perkebunan dan Hortikultura Indonesia (LSP-PHI) melakukan uji kompetensi produsen benih perkebunan pada Skema Sertifikasi Penangkaran Benih sawit skema diantaranya kompetensi pengawas, kompetensi pelaksana dan kompetensi manajer.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Politeknik Citra Widya Edukasi (CWE) Cibitung Bekasi, Kamis, 9 Maret 2023 lalu.
Tag
Berita Terkait
-
Panen Raya Padi Nusantara Berlanjut di Ngawi, Presiden Jokowi: Di Sini Capai 10 Ton per Hektare
-
Petani di Karawang Merugi Akibat Ribuan Hektar Sawah Gagal Panen Gegara Terendam Banjir
-
Panen Raya Serempak Kementan, Food Estate Kapuas Hasilkan 5,2 Ton per Hektare
-
Kebumen Panen Raya Padi, Potensi Produktivitas Capai 7 - 8 Ton per Hektare
-
Resmi Melantai di BEI, Nusantara Sawit Sejahtera Raih Dana IPO Rp 453,16 Miliar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri