Suara.com - Papua Youth Creative Hub (PYCH) menyediakan wadah bagi para UMKM lokal agar bisa menjual produk-produk khas daerah adat Papua untuk bisa menembus pasar nasional.
Di unit usaha tersebut, para pelaku UMKM lokal tanah Papua bisa ditemukan, mulai makanan kuliner, beberapa jenis kriya, pakaian, hingga obat herbal.
Koordinator PYCH Store Willy Sombuk menyatakan unit usaha tersebut berkomitmen membantu para UMKM-UMKM di seluruh Papua agar produk mereka bisa dijangkau seluruh masyarakat Indonesia.
"Kami berusaha mendistribusikan dan memasarkan produk unggulan mereka menggunakan metode digitalisasi. Sehingga produk mereka bisa lebih jauh dijangkau masyarakat luas," ungkap Willy saat persiapan menjelang peresmian gedung PYCH di Jayapura, Papua.
Willy menjelaskan, agar produk mereka bisa dijangkau dalam skala nasional, PYCH Store membuat pasar penjualan yang terintegrasi.
"Kami membuat sistem penjualan yang akan terintegrasi dengan market di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Papua Muda Inspiratif binaan Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut mengungkapkan bahwa ada sekitar 124 UMKM lokal yang telah masuk PYCH Store.
"UMKM yang sudah bergabung dan menjual produknya di PYCH Store sekitar 124 UMKM. Sudah ada 1.246 pcs barang dan makanan yang sudah terdaftar di PYCH Store," ujarnya.
Di toko yang dikelolanya, dijual makanan olahan sagu dari daerah adat Mamta dan makanan olahan ikan, kerang, dan kepiting dari Saireri.
Baca Juga: Impor Pakaian Bekas Ancam 1 Juta Tenaga Kerja
"Produk dari setiap daerah adat seperti Mamta memiliki keunggulan dari olahan sagu. Karena sagu banyak ditemui di daerah Mamta. Lalu, di daerah Saireri dengan hasil lautnya seperti sea food, yaitu kerang dan kepiting," ucapnya.
Kemudian, ada hasil laut yang diolah menjadi ikan asin dan abon ikan.
"Di wilayah Domberai dan Bomberai lebih ke hasil pertanian dan laut. Lalu di daerah Anim-ha ada hasil pertanian dan kerajinan masyarakat juga," ucapnya.
Willy menuturkan PYCH Store terus mendistribusikan dan menjual barang UMKM kepada konsumen di Kota Jayapura.
"Dengan adanya platform digital, kami bisa menjual lebih banyak di Papua dan sekitarnya," katanya.
PYCH Store, menurut Willy, berencana membuat cabang-cabang di setiap wilayah di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar harga produk lokal ini bisa lebih murah dan gampang ditemukan di mana saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pemerintah Siapkan Lahan 1 Juta Ha Kebun Tebu untuk Implementasi BBM Campur Etanol
-
Superbank Catat Kinerja Keuangan Solid di Q3, Sudah Punya 5 Juta Nasabah
-
Rupiah Tumbang Dihantam Sentimen Global dan Lokal
-
KPR FLPP BRI: Buka Akses Rumah Bersubsidi untuk Masyarakat Luas
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Bisikan Maut Bahlil ke Prabowo, Zulhas Sempat Akan Jabat Menko Perekonomian
-
Bahlil Beri Sindiran Menohok ke SPBU Swasta: Monggo Cari Negara Lain!
-
BRIncubator BRI Dukung UMKM Batik Datik Tembus Pasar Fashion Modern
-
Giliran Ekspor-Impor Dipelototi Purbaya, Pantau Langsung Dari Sistem IT