Suara.com - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menegaskan, pihaknya mendukung pemerintah Indonesia, yang saat ini tengah menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri serta ekonomi hijau. Dua strategi besar ini sempat dikemukakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menghadiri Hannover Messe 2023, di Hannover Congress Centrum, Hannover.
“Saat ini, Indonesia menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri serta ekonomi hijau,” ujarnya.
Pada Hannover Messe 2023, Indonesia mendapatkan kesempatan emas menjadi official partner country. Indonesia mengangkat tema "Making Indonesia 4.0". Presiden menyebut, tema ini sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi.
Kebijakan hilirisasi industri didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi dan pasar yang besar, serta ekonomi yang terjaga. Dalam hal ekonomi hijau, Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan. Pada 2023, ditargetkan 23 persen energi berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).
Dalam Hannover Messe 2023 ini, Indonesia menampilkan berbagai kemampuan sektor manufaktur dalam penerapan teknologi Industri 4.0. Selain itu, Indonesia juga akan mengusung isu yang sedang berkembang di dunia, termasuk yang terkait dengan implementasi energi hijau (green energy).
“Salah satu tema yang sangat terkait dengan isu green energy yang saat ini menjadi hot topic dalam wacana pembangunan industri yang berkelanjutan, yaitu sustainability and energy transition,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto.
“Indonesia menampilkan kebijakan yang telah dijalankan pemerintah dalam upaya mendukung proses transformasi dari conventional manufacturing system menuju green industry manufacturing systems,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida mengatakan, strategi sustainability, green industry dan transformasi digital memang telah menjadi keharusan bagi pelaku industri khususnya Pulp dan Paper saat ini. Jika tidak, industri akan semakin tertinggal.
Imbasnya tidak ada lagi konsumen yang mau membeli produk perusahaan yang tidak mempertimbangkan sustainability.
Baca Juga: Bangun Gedung Knowledge Hub, Sinar Mas Land Gandeng Microsoft
Menurut Liana, untuk jangka pendek, sustainability dan transformasi digital memang terlihat menjadi beban biaya bagi industri, namun dalam jangka panjang, kebijakan ini mampu mendatangkan keuntungan.
"Pebisnis harus melihat secara jangka panjang," ungkapnya.
Contoh sustainability yang sudah dijalankan industri pulp dan paper, lanjut Liana, penghematan energi, air dan mendaur ulang sampah.
"Misalnya sludge dari IPAL itu dipakai sebagai bahan bakar, jadi tidak dibuang. Sehingga menghemat semaksimal mungkin hal-hal yang bisa dihemat," lanjut dia.
Sementara itu, dari sisi industri, dalam rangka untuk terus menerapkan semangat continuous improvement dan mengimplementasikan komitmen untuk terus berinovasi menghadirkan produk-produk berkualitas kepada para pelanggan serta tetap mengedepankan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, APP Sinar Mas berupaya untuk selalu mengedepankan proses transformasi teknologi dan digital dalam seluruh aspek operasional dan proses bisnisnya dari hulu ke hilir.
Perjalanan tranformasi digital yang APP Sinar Mas lakukan telah berlangsung selama lebih dari 25 tahun, dengan menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka di dunia.
Berita Terkait
-
Soal Hilirisasi, Jokowi ke Negara Lain: Kami Tidak Menutup Diri
-
Presiden Joko Widodo Klaim Deforestasi Menurun Signifikan, KNPI Sebut 3.500 Hektare Hutan Mangrove Dibabat Demi Proyek
-
Jokowi Datangi Town Hall Hannover
-
Presiden Jokowi Bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Kian Populer dan Berpotensi di Pemilu 2024
-
Kompak Jadi Saksi di Pernikahan Putri Hary Tanoe, Prabowo Dinilai Bisa Jadi Penerus Jokowi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto