Suara.com - Pada penghujung pagelaran Hannover Messe 2023, Deutsche Messe AG (DMAG) menyelenggarakan kegiatan Closing Press Conference yang berlokasi di Industrial Transformation Conference Stage, Hall 3, Hannover Messe Fairgrounds bersama dengan Chief Executive Officer (CEO) DMAG dan Presiden Asosiasi Industri Jerman, Verband der Elektro- und Digitalindustrie (ZVEI), Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII), Eko S.A. Cahyanto.
“Sebagai partner country, Indonesia merasa sangat senang dapat menjadi bagian dari pagelaran pameran industri terbesar yang membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi di Indonesia,” ucap Dirjen KPAII dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).
Selama pameran, pengunjung yang hadir menyampaikan respon positif atas penyelenggaraan program Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023.
Adapun program yang dimaksud meliputi pagelaran seni yang ditampilkan saat opening ceremony, opening Indonesia Paviliun, country night, business summit, dan beberapa konferensi. Kesuksesan Indonesia sebagai partner country juga tergambar dari banyaknya pengunjung di Indonesia Paviliun dan 157 co-exhibitors.
Dr. Gunther Kegel, Presiden ZVEI menyatakan bahwa kendati terdapat demo di beberapa area di Jerman pada waktu yang bersamaan, Hannover Messe 2023 masih berjalan dengan kondusif dengan jumlah pengunjung yang mencapai ratusan ribu orang.
Selain kalangan pebisnis, Hannover Messe juga berhasil menarik sejumlah delegasi politisi dari 50 negara untuk turut hadir dan berkontribusi. Hal ini menjadikan Hannover Messe menjadi pagelaran yang unggul dibandingkan pameran industri lainnya.
Lima hari penyelenggaraan Hannover Messe memberikan optimisme kepada 4,000 exhibitors untuk mengintegrasikan industri berkelanjutan. Dr. Jochen Köckler, CEO DMAG menyampaikan bahwa dari sekitar 130.000 pengunjung Hannover Messe memiliki visi yang sama, yakni untuk mendukung industri yang lebih kompetitif dengan climate neutral.
Adapun 43% pengunjung Hannover Messe 2023 berasal dari luar Jerman, seperti Cina, Korea, Belanda, dan Amerika. Dari sekian banyak jumlah pengunjung, diyakini sekitar 75% berkunjung ke Indonesia Paviliun dan juga ke 157 co-exhibitors asal Indonesia yang terletak di Hall 2, Hannover Messe Fairgrounds.
Sejalan dengan kondisi sektor perindustrian Indonesia yang kian membaik pasca pandemi Covid-19, kesempatan emas Indonesia sebagai partner country untuk yang ketiga kalinya telah berbuah manis.
Baca Juga: Produk Digital Telkom Bantu Petani Budidayakan Serai Wangi dengan Lebih Efisien
Tercatat sampai dengan penutupan Hannover Messe 2023, terdapat 1 kesepakatan kerjasama G to G, 4 kesepakatan kerjasama G to B, dan 25 kesepakatan kerjasama B to B yang diproyeksikan dapat menciptakan lapangan kerja sekitar 80.000 orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet