Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis (4/5/2023) kembali melanjutkan tren pelemahan usai The Fed kembali mengerek naik suku bunga acuannya.
Mengutip data RTI, pada awal perdagangan IHSG sempat dibuka pada level 6.818 namun sayang setelah pukul 09:01 Wib laju IHSG langsung merangsek turun hingga posisi 6.800 atau mengalami pelemahan sedalam 12,6 basis poin atau 0,19 persen.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 287 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp289 miliar dan volume transaksi mencapai 24 ribu kali.
Sebanyak 125 saham berhasil menguat, 122 saham bergerak melemah dan 233 saham bergerak stagnan.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka pada zona merah, pada awal perdagangan indeks ini turun 2,1 basis poin atau melemah 0,23 persen menuju level 945.
Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pelemahan IHSG akhir-akhir ini karena tekanan kenaikan suku bunga The Fed terutama kepada sektor perbankan yang sedang berusaha untuk menjaga performa dan daya tahan perbankan.
Kenaikan tingkat suku bunga The Fed sudah dapat diprediksi oleh pelaku pasar dan investor, sehingga pelaku pasar dan investor, sudah beradaptasi," kata Maximilianus dalam risetnya.
Berdasarkan analisa teknikal, dirinya melihat IHSG berpotensi melemah terbatas pada rentang 6.736 – 6.994.
Sebelumnya, The Fed meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menyebabkan harga minyak dunia turun karena para trader mengkhawatirkan perlambatan pertumbuhan ekonomi akan mempengaruhi permintaan energi.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Minyak Anjlok 4,3 Persen
Namun The Fed juga mensinyalkan tidak akan ada peningkatan suku bunga lanjutan, memberikan waktu bagi pemerintah AS untuk mengevaluasi dampak krisis perbankan, menyelesaikan permasalahan plafon utang, dan memonitor inflasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi