Suara.com - Plus-minus Kereta Rel Listrik (KRL) bekas yang akan diimpor dari Jepang masih menjadi perdebatan untuk meregenerasi KRL Jabodetabek yang harus segera diganti.
Sejumlah pejabat tak setuju dengan opsi mengimpor kereta bekas pakai dari Negeri Sakura kendati industri dalam negeri baru bisa memenuhi kebutuhan dengan produksi sendiri pada 2025 mendatang.
Buktinya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan bersikukuh tak mau memakai kereta Jepang dan lebih mendukung pengembangan industri dalam negeri.
Gagasan ini pun sejalan dengan sikap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang sampai saat ini belum memberikan izin impor KRL bekas tersebut. Agus menambahkan, izin hanya akan diterbitkan apabila hasil audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diumumkan serta badan tersebut merekomendasikan impor.
Plus-minus KRL Bekas Impor
Wacana mengenai impor KRL bekas mulai mengemuka pada akhir tahun lalu saat PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang mengurusi KRL mengumumkan akan memensiunkan puluhan gerbong kereta. Sebagai gantinya, KCI akan mendatangkan 10 rangkaian gerbong KRL dari Jepang pada 2023, kemudian 19 rangkaian lain menyusul setahun sesudahnya.
Perdebatan mengenai plus-minus kereta dari Jepang ini pun mencuat ke publik. Melansir sejumlah sumber, kelebihan dari impor bekas ini hanya terletak pada komponen pembiayaan. Selebihnya, mudarat dinilai lebih banyak. Perbandingan harga kereta baru dan bekas adalah 1:20. Itu artinya jika kereta baru dihargai Rp4 triliun, maka harga kereta bekas adalah Rp200 miliar.
Kendati demikian, jika impor kereta bekas benar-benar dilakukan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan banyak poin minus. Kritik atas wacana impor kereta bekas ini dilontarkan oleh Elwa Wattimena SH yang juga Ketua Komando Tugas (KOGAS) Bela Negara RI. Menurut Elwa, impor bekas berarti tidak memikirkan keselamatan dan kenyamanan juga pro industri dalam negeri.
Sebagai contoh, kereta yang didatangkan dari Jepang didesain untuk negara empat musim sehingga pemerintah Indonesia perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk penyesuaian pendingin udara.
Di samping itu ada pula masalah ketinggian kereta yang tidak sebanding dengan ketinggian peron stasiun sehingga berpotensi membahayakan penumpang. Usia pakai barang bekas juga cenderung lebih pendek.
Presiden Jokowi sendri sudah mengeluarkan Inpres 2 tahun 2022 tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam rangka mensukseskan gerakan bangga buatan produk dalam negeri pada pelaksanaan pengadaan barang oleh pemerintah.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Tag
Berita Terkait
-
Kalau Ditanya Soal Impor KRL, Menko Luhut Setujunya Dari Dalam Negeri
-
Polisi Selidiki Aksi Pelemparan Batu ke Kaca KRL di Stasiun Tanjung Barat
-
6 Potret Ariel NOAH Mancing di Laut Jepang, Hasil Tangkapannya Kecil tapi Tetap Bisa Dinikmati
-
YouTuber Filda Salim Bilang Sperma Rasanya Unik tapi Enak, Ternyata Makanan Kaya Vitamin B
-
Komisaris PSIS Semarang Junianto Temui Taisei Marukawa di Jepang? Kunjungi Klub Elit J1 dan Belajar Kelola Sepakbola
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Purbaya Buka Suara usai Mantan Dirjen Pajak Diperiksa Kejagung, Singgung Manipulasi Laporan
-
Purbaya Usai Diajak Rosan ke China buat Negosiasi Utang Whoosh: Asal Dia yang Bayar!
-
Berkat Program PNM Mekaarpreneur, Usaha Kerupuk Udang Naik Kelas
-
PNM Umumkan Kompetisi Video bagi SMA Sederajat, Cek Syarat & Ketentuan Lengkapnya
-
Heboh Negara dalam Negara, Purbaya Siap Kirim Petugas Bea Cukai ke Bandara PT IMIP
-
Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis, Kebijakan Purbaya Jadi Sorotan
-
CGPI Award 2025: PT Pegadaian Sukses Pertahankan Predikat Most Trusted Company
-
Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Stok Energi Aman
-
Melihat Lebih Dekat Pembangunan Jembatan Kaca Terpanjang di Indonesia