Suara.com - PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat langkahnya dalam mendorong transisi energi di Indonesia, salah satunya melalui penyaluran produk Pertamina Renewable Diesel secara perdana kepada PT Trakindo Utama, sebagai bahan bakar untuk mesin alat Power Generator (Caterpillar generator set/ Cat genset) tipe 3516E.
Pertamina Renewable Diesel (Pertamina RD), termasuk Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) class 1 yang dikembangkan oleh PT KPI dari produk olahan kelapa sawit. Adapun dari sisi spesifikasi, Pertamina Renewable Diesel menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik, dengan Cetane Number (angka setana) diatas 70, dan kandungan sulfur dibawah 10 ppm (part per million) sehingga menjadikan produk ini lebih baik dari produk Biosolar.
Uji kinerja Cat genset 3516E dengan Pertamina Renewable Diesel secara perdana dilakukan di Trakindo Yard Cilincing, Jakarta Utara. Selain pengujian bahan bakar full HVO, rangkaian uji coba lainnya dilakukan menggunakan bahan bakar yang berbeda, yakni menggunakan B40 dan juga campuran 50 persen antara HVO dengan B40.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan dalam menyalurkan Pertamina RD kepada konsumen industri, pihaknya bersinergi dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Sub Holding Refinery & Petrochemical Pertamina. Pemasaran produk Pertamina RD dinilai dapat berkontribusi menurunkan emisi dari bahan bakar hingga 70 persen.
“Uji coba produk Pertamina RD sukses dilakukan pada mesin alat berat Cat Genset 3516E berkapasitas 2.500 liter. Uji coba produk tersebut menjadi salah satu komitmen Pertamina Patra Niaga yang terus mendorong transisi energi & percepatan Net Zero Emission di Indonesia,” ujar Irto ditulis Senin (15/5/2023).
“Proses suplai Pertamina RD dikirim langsung dari kilang yang ada di Cilacap. Kami telah mempersiapjan penggiriman produk ini dengan beberapa metode, seperti drum untuk pemesanan jumlah kecil, mobil tangki dengan ukuran 8, 16, hingga 32 kilo liter, serta kapal untuk pengiriman ekspor atau massal. Selain ramah lingkungan, Pertamina RD dapat diisi tanpa modifikasi, menurunkan intensitas karbon, serta menjaga kinerja genset atau mesin diesel lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager Power System Trakindo, Erwin Muljosantoso menjelaskan bahwa Cat Genset 3516E akan digunakan untuk industri pusat data (data center). Uji kinerja tersebut dilakukan Trakindo untuk menunjukan kemampuan dari unit genset Cat 3516E dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Menurutnya, Genset berbahan bakar rendah karbon dapat menjadi salah satu solusi untuk mendukung implementasi green data center. Terlebih, HVO merupakan bahan bakar hijau yang sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh industri data center guna mendorong percepatan Net Zero Emission di Indonesia.
“Demi mendorong percepatan realisasi konsep green data center yang lebih ramah lingkungan, kami berkolaborasi dengan Pertamina dalam menggunakan HVO untuk unit CAT 3516E dan terbukti bahwa bahan bakar tersebut masih memenuhi standar kualitas back up power di industri data center,” ucap Erwin.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI, Edi Wibowo yang mengapresisi langkah Pertamina dalam ikut andil mendukung transisi energi di tanah air dan selalu menghadirkan bahan bakar yang berkualitas bagi konsumen.
Melalui sinergi dengan Sub Holding Pertamina Group dalam menciptakan energi bersih dan ramah lingkungan, penyaluran produk Pertamina RD kedepannya juga diharapkan dapat memberikan efek positif yang lebih luas, salah satunya menekan impor bahan bakar minyak yang bersumber dari energi fosil.
Sebagai informasi, produk Pertamina RD merupakan bahan bakar hijau yang menggunakan material Refined, Bleached, dan Deodorized Palm Oil (RBDPO), yaitu minyak kelapa sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas, serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!