Suara.com - Pesatnya perkembangan industri digital selama beberapa tahun terakhir memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Beragam kemudahan yang ditawarkan dari kemajuan teknologi membawa pengaruh khususnya dalam perilaku belanja online masyarakat.
Kini belanja online sudah dianggap sebagai solusi utama dalam memenuhi kebutuhan secara praktis dan fleksibel yang tidak dapat ditinggalkan.
Pada akhir kuartal I menuju awal kuartal II 2023 ini, para pemain e-commerce baru saja melalui Ramadan. Periode ini merupakan salah satu momen penting, dimana antusiasme dan aktivitas berbelanja online masyarakat Indonesia sangat tinggi.
Berdasarkan riset Snapcart yang bertajuk “Tren Perilaku Belanja Online Jelang Ramadan 2023”, sebanyak 98% responden tertarik untuk berbelanja online guna memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.
Melihat tingginya persentase tersebut, tidak heran jika momentum ini pun dimanfaatkan oleh para pemain e-commerce untuk berlomba menyediakan sejumlah promosi serta terobosan baru guna menarik minat pengguna.
Pada survei yang sama dipaparkan, Shopee menduduki peringkat pertama sebagai e-commerce yang paling sering digunakan untuk berbelanja persiapan dan kebutuhan selama bulan Ramadan (65%). Memimpin jauh dari posisi kedua, yaitu Tokopedia (21%), diikuti oleh TikTok Shop (7%) dan Lazada (5%). Hal ini didukung dengan hasil survei bahwa 64% responden memilih Shopee sebagai e-commerce yang menawarkan promo Ramadan terbesar, jauh melampaui Tokopedia (20%), TikTok Shop (7%) dan Lazada (6%).
Hal ini juga didukung dengan hasil survei yang menunjukan Shopee menduduki peringkat pertama pada salah satu indikator utama, yang dapat menggambarkan persebaran preferensi konsumen dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online pada 3 bulan terakhir menjelang momen Ramadan.
Berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO) atau merek yang paling sering digunakan, 61% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (22%), TikTok Shop (9%) dan Lazada (7%).
Melalui riset yang sama juga dipaparkan faktor pertimbangan responden dalam memilih platform e-commerce untuk berbelanja online selama bulan Ramadan, yaitu Gratis Ongkir (71%), Menyediakan Metode Pembayaran COD (37%), Program Ramadan yang Menarik (36%) dan Keseruan Livestream dengan Penjual (16%).
Baca Juga: Tak Hanya Tokopedia, Shopee Juga Naikkan Biaya Layanan Top Up ShopeePay
Fitur Interaktif Jadi Daya Tarik
Menariknya, selain promo atau program seru yang memang sudah menjadi daya tarik sejak dulu, saat ini kecenderungan mulai bergerak pada fitur-fitur interaktif, yang mengikuti perubahan perilaku masyarakat menjadi fokus utama para pemain e-commerce saat mengembangkan inovasi serta fitur interaktif di platformnya.
Melalui hasil riset di atas, ditemukan bahwa pengguna tertarik untuk mendapatkan interaksi tidak hanya melalui permainan, namun juga pengalaman berbelanja melalui fitur live shopping. Dengan mulai beragamnya preferensi konsumen saat menggunakan platform e-commerce, para pemain semakin gigih menghadirkan fitur-fitur interaktif, mulai dari menghadirkan fitur live streaming, yang memberikan akses pada pengguna untuk berinteraksi secara proaktif dengan penjual hingga konten video pendek yang kreatif.
Berdasarkan hasil temuan Snapcart, 46% memilih Shopee Live sebagai fitur yang paling digunakan konsumen untuk menemani rutinitas Ramadan nanti. Diikuti Shopee Video (43%), Tokopedia Play (24%) dan Laz Live (8%).
Tidak hanya pengguna, penjual juga menilai hadirnya fitur interaktif sebagai peluang meningkatkan penjualan karena memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pembeli secara lebih proaktif. Melalui survei “Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller”, Ipsos mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para online seller dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan, dimana 84% dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming (81%), dan konten video singkat (55%).
Melihat hal ini para platform marketplace pun berlomba untuk menyediakan fitur live streaming seperti Shopee LIVE, Tokopedia Play, dan Laz Live. Survei Ipsos menemukan bahwa 60% dari responden memilih Shopee sebagai marketplace dengan fitur interaktif terbaik, disusul oleh Tokopedia (18%), TikTok Shop (13%) dan Lazada (5%).
Berita Terkait
-
Elektabilitas Ganjar Meroket, Sekjen PDIP: Dampak Persepsi Publik sebagai Suksesor Jokowi
-
4 Tips Belanja Online di Blibli
-
5 Keuntungan Belanja Online di Blibli Paling Menarik
-
Belanja Online di Blibli Paling Murah dan Hemat
-
Dapat Cuan dari Hobi Bikin Tutorial Makeup di Shopee Affiliate Program, Berikut Tips dari Tasya Farasya!
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KB Bank Butuh Suntikan Modal untuk Masuk 10 Besar Indonesia
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'