Suara.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menilai bahwa mengaktifkan kembali jalur kereta api (KA) lebih efektif dan efisien dalam mengatasi kemacetan di daerah tersebut daripada membangun jalan baru.
"Jalur KA di Sumbar yang tidak aktif cukup panjang. Jalurnya beririsan dengan jalur macet dari Padang menuju Payakumbuh. Oleh karena itu, mengaktifkan kembali jalur itu akan menjadi solusi," kata Mahyeldi di Padang, Jumat (2/6/2023).
Ia mengungkapkan bahwa kemacetan terjadi karena jumlah kendaraan yang semakin banyak dan tidak sebanding dengan jalan yang ada.
Salah satu solusinya adalah dengan membangun jalan baru, namun hal itu membutuhkan anggaran yang besar dan melibatkan proses yang rumit.
"Membangun jalan membutuhkan anggaran yang besar, terutama jika melibatkan pembebasan lahan. Jika jalan baru tersebut harus melintasi hutan, maka akan lebih rumit lagi dalam hal perizinan. Oleh karena itu, mengaktifkan kembali jalur KA menjadi solusi yang lebih memungkinkan," jelasnya.
Menurutnya, jalur KA yang sudah ada saat ini merupakan aset milik PT KAI yang dapat dimanfaatkan jika PT KAI membutuhkannya.
Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian M. Risal Wasal untuk membahas kemungkinan mengaktifkan kembali jalur KA di Sumbar, dan mendapatkan tanggapan positif.
"Pada intinya, hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Studi kelayakan sudah ada, tinggal pelaksanaannya," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar sangat mendukung wacana tersebut karena manfaatnya akan sangat besar bagi mobilitas orang dan barang di Sumbar.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Alhamdulillah Pembangunan Kereta Cepat Sudah Selesai, Membanggakan!
Sementara itu, Wakil Presiden PT KAI (Persero) Divisi Regional II Sumbar, Sofan Hidayah, menyatakan bahwa saat ini jalur kereta api di Sumbar sudah diaktifkan pada beberapa rute, seperti Padang-Pariaman. Rute tersebut sudah diperpanjang menjadi Pauhlima (Padang)-Naras (Pariaman), dan Pulau Air-Padang.
Selain itu, jalur KA Bandara juga sudah aktif dan menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin menuju atau meninggalkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Jalur lain yang telah diaktifkan kembali adalah Padang-Kayu Tanam dan jalur kereta api Sawahlunto-Muaro Kalaban.
Berita Terkait
-
PT KAI Daop Jakarta Jual 99 Ribu Tiket Jarak Jauh Selama Libur Panjang Ini
-
Stasiun Gedebage-Bandung Mulai Angkut dan Menurunkan Penumpang
-
Kabar Gembira! KAI Mulai Operasikan Dua Kereta Api Relasi Solo-Semarang
-
Ridwan Kamil: Alhamdulillah Pembangunan Kereta Cepat Sudah Selesai, Membanggakan!
-
Terkait Pengajuan Banding Teddy Minahasa, Begini Respon Polri
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Promo Lengkap HUT BRI ke-130, Ada Diskon KPR, Kopi, Restoran Hingga Tiket Pesawat!
-
Harga Minyak Dunia Turun, di Tengah Menguatnya Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini, Intip Deretan Harganya
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678