Sidi menjelaskan, pasar rempah-rempah dunia menginginkan komoditas rempah yang tidak hanya berkualitas tinggi tapi juga ramah lingkungan atau sustainable spices.
"Saat ini, Indonesia masih memiliki permasalahan dalam produksi rempah-rempah yang ramah lingkungan," kata dia.
Selain itu, industri rempah-rempah Indonesia juga harus bersiap memenuhi permintaan besar dari pasar dunia.
Terlebih, kata Sidi, masing-masing negara di dunia memiliki standar tersendiri yang berbeda dengan Indonesia atau SNI.
"Penting untuk memiliki pembinaan industri rempah, baik dari petani hingga siap edar agar bisa memenuhi standar produk konsumsi di luar negeri," ujar Sidi.
Sidi menuturkan, Indonesia tidak bisa memaksakan standar mutu di dalam negeri untuk digunakan di negara lain.
Kenalkan Rempah-rempah Indonesia Pada Dunia
Sejak tahun 2017, Sidi telah mengunjungi berbagai tempat di Indonesia untuk mengenal rempah Indonesia lebih jauh. Hal itu ia lakukan agar ia bisa mempromosikan rempah Indonesia.
Sidi mengungkapkan, tren kebutuhan pasar rempah internasional yakni tidak hanya dihasilkan secara organik namun juga diproses dengan memberi kebaikan terhadap alam.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Ekspor Pasir Laut dan Untung Ruginya Bagi Lingkungan
"Penanaman hingga panen rempah tersebut tidak mengganggu ekosistem, mengetahui asal asli rempah tersebut, dampak sosial atau kehidupan petani rempah itu sendiri dan terbukti secara sains terkait kandungan nutrisi yang ada di dalamnya," terang Sidi, menjelaskan pengertian dari sustainable spicy sebagai faktor penting dari pasar rempah dunia.
Sidi mengungkapkan, potensi ekspor industri rempah-rempah dunia mencapai miliaran dolar AS.
Sebagai informasi, Amerika Serikat merupakan pasar terbesar rempah-rempah di dunia, dengan pangsa pasar sebesar 12,87% dari total global, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pada tahun 2020, nilai impor rempah-rempah ke AS mencapai US$ 3,28 miliar atau sekitar Rp 46,64 triliun (dengan kurs US$ 1 = Rp 14.222).
Angka impor rempah-rempah ke AS ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/y-o-y). Pada tahun 2019, nilai impor rempah-rempah dunia ke AS mencapai US$ 3,01 miliar.
Sementara, Indonesia menempati posisi kesembilan sebagai salah satu penghasil rempah-rempah terbesar di dunia pada tahun 2020. Pada tahun tersebut, nilai ekspor rempah-rempah dari Indonesia mencapai US$ 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,59 triliun (dengan kurs US$ 1 = Rp 14.235).
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 24,27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), di mana nilai ekspor sebesar US$ 825,55 juta. Salah satu produk rempah yang menjadi ekspor utama Indonesia adalah kecap, dengan nilai ekspor mencapai US$ 212,85 juta atau sekitar 20,74% dari total nilai ekspor rempah dari Indonesia pada tahun 2020.
Berita Terkait
-
Sejarah Ekspor Pasir Pantai Indonesia ke Singapura
-
Petani Karangbahagia yang Tak Bahagia: Gagal Panen karena Kekeringan, Saluran Irigasi Tak Berfungsi
-
Jokowi Sahkan Izin Ekspor Pasir Laut, Susi Pudjiastuti: Kerugian Lingkungan Akan Jauh Lebih Besar
-
Bicara Soal Kelautan Indonesia, Susi Pudjiastuti Senggol Ganjar Pranowo Begini
-
Mengenal Apa Itu Ekspor Pasir Laut dan Untung Ruginya Bagi Lingkungan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
GGRP Resmi Jadi Emiten Modal Asing, Harga Sahamnya Meroket
-
Harga Pangan Bergerak Turun Hari Ini, Cabai hingga Beras Ikut Melunak
-
BRI Siaga Nataru dengan Kas Rp21 Triliun, Didukung Layanan AgenBRILink dan BRImo
-
Beli Saham BBRI Tahun 2003, Sekarang Asetmu Naik 48 Kali Lipat!
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
UMP 2026 Resmi Disahkan Prabowo, Ini Bedanya dengan Formula Upah Lama
-
Prabowo Teken PP, Begini Formula Kenaikan UMP 2026
-
Imbas Blokade Tanker Venezuela oleh AS, Harga Minyak Brent dan WTI Melonjak
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Rupiah Berbalik Menguat, Dolar Amerika Serikat Loyo Sentuh Level Rp16.667