Suara.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah mengajukan anggaran sebesar Rp350 triliun dalam pagu indikatif tahun anggaran (TA) 2024, demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra setelah rapat kerja tertutup dengan Komisi I di Gedung DPR RI, Jakarta, pada hari Rabu (8/6/2023).
"Yang dibahas hari ini adalah mengenai anggaran yang akan kami terima pada tahun 2024, terutama untuk Kemhan dan TNI. Kami telah mengajukan rencana kebutuhan sebesar Rp350 triliun," ujar Herindra.
Namun demikian, pagu indikatif yang diberikan kepada Kemhan pada TA 2024 adalah sebesar Rp123 triliun. Pagu tersebut akan dibagi untuk Kemhan, Mabes TNI, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
"Tapi yang diusulkan dalam pagu anggaran baru sebesar Rp123 triliun," tambahnya.
Menurut Herindra, realisasi penyerapan anggaran Kemhan selama ini telah mencapai 90 persen.
"Penyerapan anggaran kami sudah cukup baik, sudah mencapai di atas 90 persen," katanya.
Oleh karena itu, Kemhan akan terus berupaya untuk mencapai kekuatan pokok minimum (minimum essential force) guna mempercepat proses modernisasi alat utama sistem pertahanan Indonesia. Hal ini dikarenakan pagu anggaran yang diterima Kemhan dianggap masih jauh dari anggaran yang diajukan.
"Pagu indikatif hanya sekitar 40 persen dari rencana anggaran kami sekitar Rp300 triliun," ungkapnya.
Herindra menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia membutuhkan pertahanan yang kuat untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang kemaritiman. Inilah alasan mengapa Kemhan mengajukan anggaran sebesar Rp350 triliun pada tahun 2024.
"Kami ingin memperkuat pertahanan karena negara kita sangat luas. Untuk menjaga kedaulatan negara, kita perlu memiliki TNI yang kuat," jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno, menjelaskan bahwa pagu indikatif yang disetujui oleh DPR RI harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi, proyek strategis, dan target Pemerintah secara umum.
"Anggaran kita sekitar Rp2.000 triliun, pasti ada penyesuaian dan kemungkinan mencari sumber lainnya untuk mengejarnya," ujar Dave.
Dukungan dari Komisi I DPR
Secara terpisah, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono mendukung Kemenhan agar meningkatkan perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pada tahun 2024.
"Dorongannya adalah untuk fokus pada semuanya, tetapi kami juga mendorong anggota-anggota Komisi I untuk mempertanyakan hal tersebut. Baru-baru ini, helikopter latihan jatuh, padahal helikopter digunakan untuk angkutan dan pertempuran. Jadi, bagaimana kita bisa menghadapi konflik jika kita tidak memiliki peralatan yang memadai," ujar Dave setelah rapat kerja tertutup dengan Wakil Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Darat di Kompleks Gedung DPR RI, kemarin.
Berita Terkait
-
Bupati Ingatkan Penggunaan Anggaran Percepatan Penuntasan Stunting di Kabupaten Garut Harus Bijak
-
5 Tips Mudah Menghemat Anggaran Keuangan Sejak Awal Bulan, Belanja Cerdas
-
Anggaran Izin Pertanian Hingga Rp1 Miliar, GMM Menuding Ada Anggaran Fiktif di Distan Kabupaten Garut
-
Anggaran Pilkada 2024 untuk Kepri Sebesar Rp198 Miliar
-
Ini Spesifikasi Helikopter Bell 412 Jatuh di Kebun Teh Rancabali, Kemenhan Pernah Pesan 9 Unit Buat TNI AD
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera