Suara.com - Corporate Forum for CSR Development (CFCD) menggagas Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) tahun 2023 dengan mengambil tematik Toward Sustainable Business Leadership (ESG & CSV) in Excellence.
Ketua Umum CFCD, Ir. Thendri Supriatno, MBA menyampaikan ICA dan ISDA 2023 ini, CFCD tidak hanya melibatkan perusahaan tetapi juga melibatkan partisipasi lembaga/institusi nirlaba yang memiliki aktifitas tanggung jawab sosial (social responsibility) dan program SDGs.
Menurutnya Program CSR dan Program SDGs perusahaan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat strategis dalam memastikan keberlanjutan perusahaan. Oleh karenanya, ajang apresiasi terhadap program tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.
“CFCD sebagai mitra dunia usaha merasa terpanggil untuk tetap menjalankan apresiasi kedua program tersebut dan memutuskan pelaksanaan Indonesia CSR Award (ICA) dan Indonesia SDGs Award (ISDA) tahun 2023 akan dilaksanakan dalam sebuah rangkaian acara,” kata Ir Thendri Supriatno MBA ditulis Jumat (16/6/2023).
Ketua Komite Penilai, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS mengatakan, pelaksanaan Indonesia CSR Award dan Indonesia SDGs Award, 2023 bertujuan untuk mensosialisasikan dan menginternalisasikan CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial dan SDGs di Indonesia.
“Kedua, memberikan penghargaan / apresiasi bagi oganisasi (perusahaan/institusi) yang telah melaksanakan praktik CSR terbaik (Best Practice) dan praktik program SDGs Perusahaan,” kata Hardinsyah.
Ketiga, memberikan rekomendasi / umpan balik kepada peserta untuk menyempurnakan pengintegrasian pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial CSR dan Program SDGs Perusahaan yang berkelanjutan. Keempat, membangun dan meningkatkan citra (image) perusahaan.
Kelima, memberikan inspirasi dan motivasi kepada organisasi (perusahaan/institusi) dalam menjalankan praktik terbaik CSR berbasis SNI ISO 26000:2013 Panduan Tanggung Jawab Sosial dan Program SDGs yang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian TPB/SDGs di Indonesia.
“Terdapat dua tipe peserta ICA & ISDA 2023, yaitu Tipe Organisasi (Corporat/Institusi) dan Tipe Perseorangan. Persyaratan bagi masing-masing peserta adalah Organisasi (Corporat/institusi) dan Perseorangan (Individu),” ujar Hardinsyah.
Baca Juga: Asuransi Astra Memperoleh Dua Anugerah dalam Top CSR Awards 2023
Untuk diketahui bahwa kategori Bidang Penghargaan CSR dikelompokkan menjadi 7 (Tujuh) bidang program, yaitu: bidang ketenagakerjaan, bidang tatakelola perusahaan, bidang operasi perusahaan, bidang Hak Asasi Manusia, bidang lingkungan, bidang konsumen dan bidang pelibatan dan pengembangan masyarakat.
Kategori bidang penghargaan SDGs yang akan diberikan untuk program yang dilaksanakan oleh perusahaan bersama masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka meningkatkan kinerja keberlanjutan melingkupi program pelibatan dan pengembangan komunitas pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
“Proses penilaian kedua Award ini terdiri dari penilaian verifikasi, penilaian persentasi dan penilaian lapangan dilakukan oleh Komite Penilai berdasarkan kunjungan ke lokasi (site visit) hanya untuk penilaian ICA. Terdapat tiga (3) kategori awards pada masing-masing bidang dan sektor meliputi platinum, gold dan silver,” papar Ketua Steering Comitte E. Kurniawan Padma.
Sekretaris Jenderal CFCD, Ir. Suharman Noerman menyatakan bahwa kegiatan ICA dan ISDA dengan mengambil tematik Toward Sustainable Business Leadership (ESG & CSV) in Excellence merupakan tema yang masih sangat relevan dengan perkembangan CSR Global dan Kajian Keberlanjutan kekinian.
“Dua isu yang menjadi trend adalah kepeimimpinan ESG (Environment Social Gonernance) dan CSV(Creating share values), serta isu dan upaya komunitas global dalam menyusun roadmap serta strategi mitigasi carbon dan climate resilience di masing-masing negara dan kawasan,” kata Suharman Noerman.
Ketua Pelaksana, Kusnandar menyampaikan bahwa timeline ICA dan ISDA 2023 akan berjalan berbarengan. Setelah kegiatan launching, maka registrasi akan dilakukan pada Juni-Juli.
Periode Juli - Agustus dimana masa verifikasi akan dilakukan, serta periode Agustus-September masa penilaian baik zoom atau visit lapangan dan pleno penetapan peraih awards, serta penganugerahan dilaksanakan di bulan Oktober 2023.
Pemerhati lingkungan, Prof. H. Emil Salim, MA, Ph.D, menyambut baik even tersebut. Menurut Prof Emil pentingnya program CSR dan SDGs perusahaan untuk diarahkan dalam upaya mengatasi masalah perubahaan iklim melalui program- program adaptasi dan mitigasi yang dilakukan.
“Maksudnya agar dampak perubahan iklim seperti peningkatan suhu bumi, penaikan muka air laut dan penurunan muka tanah dapat diantisipasi terutama memastikan lestarinya Indonesia di 2045,” kata Prof Emil.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan