Bisnis / Makro
Kamis, 18 September 2025 | 18:21 WIB
Menpora Erick Thohir bicara soal kursi menteri BUMN yang kini kosong. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Erick Thohir dilantik sebagai Menpora, sehingga dirinya meninggalkan jabatan Menteri BUMN.
  • Sebelum Erick Thohir, kursi Menteri BUMN dijabat oleh sederet tokoh ternama.
  • Ini daftar Menteri BUMN dari masa ke masa.

Suara.com - Erick Thohir resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada Rabu (17/9/2025), menandai berakhirnya masa jabatannya sebagai Menteri BUMN.

Pergeseran ini pun membuat publik bertanya-tanya, siapa yang akan menduduki posisi penting di kementerian yang membawahi puluhan perusahaan besar milik negara tersebut.

Presiden Prabowo Subianto hingga saat ini belum menunjuk pengganti tetap, dan posisi tersebut sementara dipegang oleh salah satu Wakil Menteri BUMN secara ad interim.

Untuk memahami pentingnya posisi Menteri BUMN, menarik untuk menelusuri daftar Menteri BUMN dari masa ke masa, mulai dari tokoh-tokoh pertama yang memimpin hingga era Erick Thohir.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat masih menjabat.

Daftar Lengkap Menteri BUMN dari Masa ke Masa

Berikut ini adalah daftar Menteri BUMN dari masa ke masa:

1. Tanri Abeng

Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri BUMN pertama pada tahun 1998 di Kabinet Pembangunan VII dan kemudian Reformasi Pembangunan. Meskipun masa jabatannya singkat, Tanri meletakkan dasar pengelolaan BUMN yang profesional.

2. Laksamana Sukardi

Baca Juga: Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!

Laksamana Sukardi menjabat dua kali, yaitu di Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000), kemudian di Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Fokusnya pada pengelolaan investasi dan pembenahan struktur BUMN.

3. Soegiharto

Soegiharto menjabat di Kabinet Indonesia Bersatu dari 2004 hingga 2007 dan membawa sejumlah reformasi internal BUMN.

4. Sofyan Djalil

Sofyan memimpin Kementerian BUMN dari 2007 hingga 2009 dan melanjutkan upaya modernisasi dan peningkatan efisiensi perusahaan milik negara.

5. Mustafa Abubakar

Load More