"Keunggulan kami, produk jenang Barokah tidak sama dengan kebanyakan jenang lainnya karena mengutamakan bahan yang benar-benar berkualitas. Bisa dicek, rasanya pasti beda," kata dia.
Bukan tanpa alasan, kualitas yang dibangun Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah untuk produk jenang ketan merupakan hasil dari kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Kami mendapatkan bimbingan dari peneliti LIPI dari tahun 2015 untuk memproduksi jenang dengan kualitas terbaik," kata dia.
Saat ini, Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah juga sudah menjalin mitra dari luar daerah seperti Pacitan untuk memasok bahan dasar jenang seperti kelapa dan lain sebagainya.
Dalam sehari, industri rumah tangga Jenang Barokah mampu menghasilkan rata-rata 73 kg jenang. Bahkan, saat ramai pesanan, dalam satu hari mereka bisa memproduksi 300 kg jenang yang membutuhkan setidaknya 80 butir kelapa.
Peningkatan jam kerja biasanya dilakukan ketika ada pesanan khusus atau saat pesanan sedang tinggi. Proses produksi dalam satu wajan besar membutuhkan waktu rata-rata 5-8 jam dan dilakukan oleh 3 tenaga kerja secara bergantian.
Dengan skala produksi tersebut, Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah bisa mendapatkan omzet mencapai Rp150 juta dalam satu tahun.
Suswaningsih menuturkan, seiring dengan pesatnya industri makanan, sering kali tuntutan memaksa pengolahan yang cepat dengan mengandalkan mesin-mesin modern dan berdampak pada pengurangan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Namun, hal itu tidak terjadi pada Kelompok Industri Rumah Tangga Jenang Barokah di Padukuhan Saban itu.
Baca Juga: Omzet Meroket, UMKM Sleman Semakin Mudah Jangkau Konsumen Melalui Ritel Modern
Alasannya karena, selain menjaga kualitas, pembuatan jenang dengan alat tradisional dan pengapian kayu bakar juga menjaga kondisi ekonomi keluarga di lingkungan Saban.
"Tetap jaga kualitas. Harus sabar dan terus istiqomah dan jangan anggap remeh pesanan meskipun sedikit," pungkas dia.
Selain jenang, di Padukuhan Saban juga terdapat home industri wingko babat. Home industri ini memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian keluarga para ibu-ibu yang bekerja di kampung tersebut.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, CEO Regional BRI Yogyakarta, John Sarjono menegaskan kembali komitmen BRI dalam mendukung UMKM. Salah satunya melalui event Bazaar UMKM BRILian.
"Jumlah mitra (UMKM) BRI saat ini diperkirakan mencapai ribuan klaster binaan. Sebagai bentuk apresiasi BRI, kami mengundang UMKM secara bergantian di berbagai event dari BRI," kata Sarjono, saat ditemui awak media pada Jumat (16/6/2023).
Dalam agenda yang mengundang 11 UMKM binaan mantri BRI tersebut, Sarjono menegaskan, event ini sekaligus mengajak para pelaku UMKM terkait pentingnya transaksi tanpa uang tunai, baik dari sektor keamanan hingga catatan transaksi yang bisa terpantau dengan mudah secara digital.
Berita Terkait
-
Dorong Perlindungan UMKM, Komite II Undang Kementerian/Lembaga Kunker Pengawasan UU Desain Industri
-
KST Jabar Borong Dagangan UMKM Sekaligus Bantu Perekonomian Keluarga Sopir
-
Kolaborasi BUMN Majukan UMKM, Pupuk Kaltim Hadirkan Produk Wastra di PaDi UMKM Expo 2023
-
Fekon Universitas Garut Kerjasama dengan UMKM Berbasis ESG
-
Omzet Meroket, UMKM Sleman Semakin Mudah Jangkau Konsumen Melalui Ritel Modern
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik