Suara.com - Benar saja apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal mahalnya harga daging ayam akhir-akhir ini yang dapat mengekerek naik laju inflasi.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (3/7/2023) kemarin harga daging ayam yang terkerek naik menjadi biang kerok utama kenaikan inflasi dibulan Juni 2023.
BPS mencatat inflasi Juni tercatat naik sebesar 0,14 persen. Tingkat inflasi ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya 0,09 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartin menjelaskan inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yang paling besar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,85 persen dan kelompok, selain itu kelompok transportasi sebesar 10,18 persen.
"Komoditas penyumbang inflasi terbesar pada Juni 2023 diantaranya adalah daging ayam ras andil 0,06 persen, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04 persen, telur ayam ras dengan andil 0,02 persen," kata Pudji.
Secara umum, dari 90 kota yang disurvei BPS, sebanyak 78 kota mengalami inflasi. Dari jumlah ini ada sebanyak 48 kota yang mengalami inflasi lebih tinggi dari tingkat nasional.
Padahal jauh sebelumnya, Jokowi sudah mewanti-wanti soal kenaikan harga daging ayam ini, hal tersebut ia katakan saat melakukan blusukan ke Pasar Palmerah, Jakarta pada Senin (26/6/2023) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menemukan sejumlah harga bahan pokok yang melambung tinggi, seperti harga daging ayam.
“Yang naik harga tinggi memang daging ayam biasanya di harga 30 (ribu), 32 (ribu), ini sudah mencapai 50 (ribu),” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai peninjauan.
Baca Juga: Jokowi Enggak Mungkin Tinggalkan Luka, Pengamat Politik Singgung Dukungan ke Ganjar
Jokowi pun mengatakan bahwa ia akan segera mencari penyebab terjadinya kenaikan harga daging ayam tersebut. Presiden menyebut kenaikan harga bisa terjadi salah satunya akibat masalah pasokan.
“Entar saya cek. Mungkin ada problem di suplainya, di pasokannya,” ungkap Presiden.
Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memastikan bahwa kenaikan harga tersebut tidak akan berlangsung lama. Dia juga mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut adalah hal yang biasa terjadi, terutama menjelang Iduladha.
“Ya biasa harga kalau ayam, telur, biasanya naik ya kemudian turun lagi, akan saya cek di lapangan,” ucap Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun