Suara.com - Indonesia naik kelas seiring dengan pendapatan per kapita masyarakat yang naik dari US$ 4.140 pada 2021 lalu, menjadi US$ 4.580 pada tahun 2022. Kenaikan pendapatan per kapita itu kemudian membawa Indonesia beranjak dari tahun lalu yang masih dikategorikan negara berpenghasilan menengah bawah menjadi menengah atas.
Menurut Bank Dunia, kinerja itu tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang moncer hingga 5,3% pada tahun lalu. Kenaikan level ini juga sempat dipamerkan Presiden Joko Widodo secara langsung belum lama ini, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa hal itu merupakan kabar baik.
Menurut Sri Mulyani, perbaikan pada level ekonomi Indonesia membuat Indonesia menjadi destinasi menarik bagi investor. Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio juga diharapkan semakin deras masuk ke Indonesia.
Namun si sisi lain, Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai tidak ada keuntungan yang signifikan dari kenaikan status tersebut.
Pasalnya, perubahan menjadi negara berpenghasilan menengah atas menurutnya hanya pencapaian dan bukti bahwa pembangunan ekonomi saat ini berjalan sesuai jalur.
Selain itu, menurutnya juga tidak ada kerugian yang signifikan. Meski demikian, naik kelas ini berarti Indonesia akan dipandang memiliki ekonomi yang lebih baik, yang artinya kemungkinan beberapa bantuan internasional akan berkurang karena Indonesia bukan lagi negara menengah bawah dan makin jauh dari kriteria negara miskin yang perlu mendapat bantuan.
Selain itu, menurutnya fasilitas pembiayaan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia dan bank pembangunan lainnya juga bisa saja semakin berkurang.
Sebab, Indonesia bukan lagi negara berkembang yang masuk kategori 'sangat miskin' atau perlu mendapatkan pinjaman dengan biaya murah.
Itulah efek Indonesia jadi negara menengan ke atas, bantuan jadi makin sedikit. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Baca Juga: Eks Persebaya Surabaya Resmi Hengkang dari Persib Bandung, Bobotoh Salahkan Luis Milla?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Sukses Curi Panggung, 4 Nama Lokal Bikin Gol di Pekan Pembuka BRI Liga 1
-
Erick Thohir Senggol Media Negara Tetangga, Takut Timnas Indonesia
-
Eks Persebaya Surabaya Resmi Hengkang dari Persib Bandung, Bobotoh Salahkan Luis Milla?
-
3 Pemain Diaspora Indonesia yang Disorot Media Inggris, Layak Tampil di Piala Dunia U-17 2023!
-
Fakta Unik BRI Liga 1 2023/2024: Dua Pemain Cetak Brace di Pekan Pembuka, Semuanya Legiun Asing
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global
-
Setelah Izin Dibekukan, Sejumlah Perusahaan Tambang Mulai Bayar Reklamasi
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Investor Banyak Lakukan Aksi Jual Untung Picu IHSG Anjlok Hari Ini
-
Kartika Wirjoatmodjo Alias Tiko Berhenti Jadi Wamen BUMN
-
Mantan Bawahan Erick Thohir jadi Wakil Kepala BP BUMN
-
Prabowo Tunjuk Keluarga Sultan Andara jadi Bos BP BUMN