Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, ada minat besar dari investor asing untuk berinvestasi dan mengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Hal ini, ia harapkan mendorong peningkatan lalu lintas di bandara yang telah diresmikan sejak 24 Mei 2018 tersebut.
"Minat ini sangat besar dari berbagai negara, dan akan kami putuskan pada bulan Oktober mengenai siapa yang akan mengoperasikan dan berpartisipasi dalam kepemilikan," ujar Jokowi dalam konferensi pers setelah melakukan peninjauan di BIJB Kertajati pada hari Selasa.
Presiden Jokowi belum mengungkapkan asal negara investor yang tertarik untuk berinvestasi dan mengelola BIJB Kertajati.
Namun, Presiden menegaskan bahwa tidak hanya satu negara yang menunjukkan minat investasi di BIJB Kertajati.
"Dari beberapa negara, bukan hanya satu. Kami berharap semuanya dapat selesai sebelum Oktober. Semuanya masih dalam proses, ketika sudah masuk, baru kami akan membuka persentase kepemilikan mereka," kata Jokowi.
Presiden menekankan bahwa tujuan akhir dari keterlibatan investor asing dalam pengelolaan BIJB Kertajati adalah untuk mendorong peningkatan lalu lintas penerbangan di bandara tersebut.
"Harapan kami adalah agar lalu lintas semakin padat. Minat investor tersebut diharapkan dapat meningkatkan lalu lintas di Bandara Kertajati," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers pada akhir tahun 2022, pada 27 Desember, menyebut India dan Arab Saudi sebagai dua negara yang tertarik untuk berinvestasi dalam pengelolaan BIJB Kertajati.
Baca Juga: Jokowi Yakin Kertajati Jadi Jadi Bandara Masa Depan
Hal ini merupakan hasil dari kunjungan kerja Menteri Perhubungan ke kedua negara tersebut pada bulan yang sama.
Sejak tanggal 28 Mei 2023, Bandara Kertajati telah kembali beroperasi dengan melayani penerbangan haji dan umrah.
Bandara Kertajati merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bandara ini memiliki kapasitas terminal penumpang mencapai 5,6 juta penumpang per tahun.
Bandara Kertajati merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Barat yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah.
Berita Terkait
-
Dulu Sepi Bak Kuburan, Kini Jokowi Senang Liat Aktivitas Ramai Bandara Kertajati
-
Wapres Ma'ruf Amin Kunjungi 3 Provinsi Papua Selama 7 Hari
-
Denny Siregar Sindir Partai Gerindra yang Terus Tempel Keluarga Presiden Jokowi: Gitu Terus Supaya dapet Suara!
-
Jokowi Sebut Operasional Bandara Kertajati Terganggu, Singgung Pembebasan Lahan Cisumdawu
-
Jokowi Yakin Kertajati Jadi Jadi Bandara Masa Depan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif