Suara.com - Tingkatkan komitmen dalam mendorong dekarbonisasi melalui perluasan program Community Forest, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkolaborasi dengan Taman Nasional Kutai (TNK) dan Yayasan Benih Baik Indonesia, lakukan penanaman 500 ribu bibit mangrove yang berfokus di kawasan Timur Indonesia.
Kegiatan ini ditandai penanaman serentak di area konservasi Pupuk Kaltim di Telok Bangko, Kelurahan Loktuan Kota Bontang.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, menyampaikan Community Forest merupakan bagian dari komitmen Pupuk Kaltim dalam mengimplementasikan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG), dengan mengedepankan aspek perbaikan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat, guna mencapai target dekarbonisasi dan net zero emission melalui inisiasi program secara berkesinambungan.
Community Forest juga langkah aktif Pupuk Kaltim meningkatkan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan, dengan target 10 juta pohon di tahun 2030. Inisiasi ini telah berjalan satu tahun terakhir, menggandeng sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah hingga TNI untuk penanaman berbagai jenis bibit pohon di Indonesia.
“Dari target 10 juta pohon yang akan ditanam hingga 2030, sebanyak 6 juta diantaranya merupakan bibit mangrove dengan persebaran di berbagai wilayah bagian timur Indonesia,” ujar Rahmad Pribadi ditulis Rabu (26/7/2023).
Khusus 500 ribu bibit mangrove yang kali ini direalisasikan, 300 ribu diantaranya akan ditanam di pesisir Kota Bontang sesuai kawasan yang ditetapkan Balai TNK, dan 100 ribu bibit di area konservasi Pupuk Kaltim di kawasan Telok Bangko.
Sementara untuk kolaborasi bersama Benih Baik Indonesia, Pupuk Kaltim tidak hanya menanam bibit mangrove, tapi juga buah-buahan jenis mangga harum manis dengan total realisasi sebanyak 110 ribu bibit yang tersebar di Provinsi NTT dan Papua Barat.
"Untuk mangrove akan ditanam masing-masing 25 ribu bibit di Lembata dan Alor NTT, serta 50 ribu bibit di Sorong Papua Barat. Sementara untuk pohon mangga, ditanam sebanyak 10 ribu bibit di Kupang NTT," lanjut Rahmad.
Dijelaskan Rahmad, perluasan mangrove Community Forest ditarget mencapai 1 juta pohon dalam satu tahun, sehingga realisasi 6 juta bibit mampu tercapai dengan kesinambungan penanaman hingga 2030. Dan dari penanaman kali ini, Pupuk Kaltim pun menargetkan carbon offset antara 50 - 200 ribu ton CO2 per tahun, sesuai dengan roadmap dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan.
Baca Juga: Mengusung Semangat Tumbuh Bersama, Danamon Tanam 10.000 Pohon Mangrove di Pantai Tirang
Dimana Community Forest menjadi salah satu program tahap pertama dekarbonisasi yang difokuskan Pupuk Kaltim pada carbon offset, dengan target sebesar 600.000 ton CO2 per tahun pada 2030.
Sementara di tahap kedua Pupuk Kaltim akan memfokuskan realisasi pada low carbon sourcing dan carbon capture storage, sebagai kesinambungan langkah korporasi dalam menciptakan iklim usaha yang lebih hijau dan bebas emisi karbon.
"Maka setidaknya satu juta bibit mangrove akan ditanam Pupuk Kaltim setiap tahun, dengan persebaran di berbagai kawasan Indonesia. Begitu juga untuk jenis bibit pohon lainnya, akan terus digencarkan dengan meningkatkan realisasi untuk mendorong carbon offset sesuai target yang diharapkan," tambah Rahmad.
Founder Benih Baik Indonesia Andy F Noya, mengatakan community forest menjadi momentum bersama dalam mendorong perbaikan lingkungan dan menekan emisi karbon, disamping upaya meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan yang dilakukan.
"Hal ini penting untuk dijalankan secara kontinyu, mengingat manfaat yang dihasilkan tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat dari sisi ekonomi dan pemberdayaan," ucap Andy.
Andy F Noya pun menilai community forest menjadi bukti konkret Pupuk Kaltim dalam mendukung pemerataan, tidak hanya dari sisi pembangunan tapi juga upaya perbaikan lingkungan hingga peningkatan ekonomi masyarakat. Hal ini melihat realisasi yang dilaksanakan Pupuk Kaltim tidak hanya berfokus pada wilayah bagian barat, tapi juga menyasar kawasan timur Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun