Suara.com - Dafta panjang tren positif NTP nasional sejak 2021 terus berlanjut, terbaru Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Juni 2023 mencapai 110,64 atau naik sebesar 0,21 persen apabila dibandingkan Juni 2023 yang hanya 104,38.
Diketahui, kenaikan NTP Juni 2023 dipengaruhi oleh empat komoditas unggulan seperti gabah, kelapa sawit, kopi dan kakao.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan bahwa kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,34 persen atau lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) yang hanya 0,13 persen.
"Peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,34 persen," kata Pudji dalam berita resmi statistik BPS, Selasa, 1 Agustus 2023.
Kenaikan yang sama juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP Juli 2023 yang mencapau 111,41 atau naik 0,27 persen apabila dibandingkan Juni 2023. kenaikan NTUP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,34 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM).
Pudji mengatakan, peningkatan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 1,49 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 1,52 persen atau lebih tinggi dari kenaikan BPPBM yang mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen.
"Komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM ini untuk sektor tanaman perkebunan rakyat adalah ongkos angkut, cuka getah dan upah menuai atau memanen," katanya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa pemerintah melalui kementan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan berbagai strategi dan program jangka panjang seperti penyediaan benih unggul, alsintan dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis pertanian.
"Sebaran KUR pertanian sudah meluas ke berbagai daerah dengan kredit bunga yang sangat rendah. Melalui KUR, para petani dapat mengembangkan skala usahanya dari waktu ke waktu," jelasnya.
Baca Juga: Agro Eduwisata Arthala dan Shmala Diserahkan Kementan Kepada Pemda Kabupaten Cianjur
Berita Terkait
-
Adik Menteri Pertanian Dituntut 11 Tahun Penjara dan Kembalikan Uang Rp13,7 Miliar
-
Bendungan Katulampa Kering, Sektor Pertanian Tetapi Jadi Prioritas
-
5 Panduan Praktis Berkebun di Balkon dan Halaman
-
Perbaikan Jalan Jumo-Muntung Mudahkan Akses Pengguna Jalan dan Tingkatkan Aktivitas Pertanian
-
Pupuk Kimia Sintesis dan Masa Depan Pertanian Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok