Suara.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) hingga kini belum juga merampungkan proyek terminal gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Teluk Lamong di Surabaya, Jawa Timur.
Proyek yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan beroperasi akhir 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023. Namun nyatanya hingga saat ini operasional terminal LNG tersebut belum juga dilakukan.
Padahal sejumlah fasilitas utama, seperti terminal regasifikasi darat (onshore regasification unit/ORU), depot pelayanan pembelian gas skala kecil (filling station), serta pipa tangki kriogenik, sudah selesai dibangun.
Mengutip Majalah Tempo dengan judul artikel 'Mengapa Proyek Terminal Gas PGN Mangkrak' edisi 22 Juli 2023, Juru bicara Terminal Pelabuhan Teluk Lamong, Putri Eka, mengaku tidak tahu mengapa proyek ini berhenti. “Tahun, bulan, dan lainnya saya tidak tahu," ujarnya pada Kamis, 20 Juli lalu.
Putri hanya menjelaskan akses masuk ke proyek ORU berada di dekat dermaga. Fasilitas ini berada sekitar 2 kilometer dari jembatan timbang di samping lobi utama Terminal Pelabuhan Teluk Lamong.
Adapun Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengatakan realisasi pembangunan saat ini menunggu pembangunan flat bottom tank. "Pembangunan flat bottom tank masih menunggu kesiapan calon pelanggan gas berdasarkan perencanaan manajemen sebelumnya," kata dia pada 22 Juli.
Pengembangan terminal LNG ini merupakan upaya PGN untuk memenuhi kebutuhan gas bumi yang terus meningkat, khususnya di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya. Selain itu, pembangunan infrastruktur gas bumi untuk mendukung bauran energi minimal 22% pada 2025.
Dalam membangun terminal LNG dengan kapasitas gas 40 juta kaki kubik per hari (MMscfd), PGN bekerja sama dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
Proyek yang terbagi dalam tiga fase itu ditargetkan beroperasi akhir 2019 dan rampung keseluruhan pada 2023. Dimana dalam fase pertama terkait analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) telah selesai. Dan fase kedua adalah pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil menggunakan ISO tank ukuran 20-40 kaki container untuk mendistribusikan gas alam cair di luar sistem pipa ataupun menggunakan truk.
Fase ketiga berupa pembangunan tangki LNG permanen ukuran 50.000 meter kubik (m3) dan dapat ditingkatkan hingga 180.000 m3.
Adapun, luasan area yang disiapkan untuk membangun terminal LNG mencapai 2,5 hektare (ha). Jika sudah beroperasi secara penuh kapasitasnya akan mencapai 180 MMscfd.
Setelah fase pertama selesai, tahap berikutnya adalah pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil untuk menyalurkan gas dari luar sistem pipa PGN, misalnya melalui kapal ke truk. Meski bangunannya sudah selesai, fasilitas itu juga tak bisa digunakan karena menunggu pengerjaan flat bottom tank, yang masuk proyek fase kedua.
Masalahnya, PGAS Solution anak usaha PGN belum bisa menggarap fase kedua karena induk usahanya harus mempertajam sejumlah variabel keekonomian, seperti pasokan LNG serta permintaan.
Direksi PGN juga belum meneken perubahan keputusan investasi akhir atau re-final investment decision lantaran proyek ini tidak memenuhi skala ekonomi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya