Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan pemerintah terkait kinerja ekspor Indonesia yang mengalami kontraksi pada kuartal II 2023 ini. Dari data BPS yang sampaikan bahwa kinerja ekspor mengalami penurunan -2,75 persen.
Kondisi minus ini merupakan yang pertama kali sejak kuartal IV 2020 lalu.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengungkapkan bahwa penurunan kinerja ekspor ini terkait harga komoditas yang mengalami penurunan ditingkat global.
"Selama 2021 dan 2022 Indonesia mendapatkan windfall kenaikan price commodity utama ekspor di pasar global sehingga selalu tumbuh positif secara year on year," ungkap Edy dalam konfrensi persnya di Jakarta, Senin (7/8/2023).
Namun kata dia kenaikan harga komoditas ini perlahan mulai menurun, imbasnya kinerja ekspor Indonesia mulai mengalami penurunan.
"Pada triwulan I-2023 masih tumbuh positif dan pada triwulan ini baru terkontraksi," katanya.
Secara rinci dia bilang ekspor barang mengalami kontraksi pada komoditas utama nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, serta nikel.
Lalu ada penurunan pada gas alam, hasil minyak dan minyak mentah. Dalam periode April-Juni 2023, harga komoditas utama yang menjadi andalan Indonesia juga mengalami penurunan signifikan.
"Penurunan tren komoditas di pasar global berpengaruh terhadap penurunan nilai ekspor beberapa komoditas ekspor kita dari sisi nilai batu bara, CPO, besi baja pada kuartal II ini lebih rendah dibandingkan kuartal I-2023 dan 2022," ucap Edy.
Baca Juga: Data BPS: Pertumbuhan Ekonomi Pulau Sulawesi Tertinggi di Kuartal II-2023
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun
-
Perhatian! Tiket Kereta Api Nataru Hampir Habis Terjual
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
OJK: Paylater Hanya Boleh Ada di Bank dan Multifinance
-
Gandeng Vantara India, Kemenhut Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas